Hors d'oeuvre

1.9K 224 17
                                    

Ketika aku sudah tidak ingin lagi membangun hubungan romantis dengan seorang perempuan, perempuan pemilik bibir tebal, bertubuh tinggi dan kurus itu malah hadir mengisi keseharian dan kekosongan dalam hidupku. Perempuan itu seperti membawa lilin yang dapat menuntunku berjalan dalam kegelapan. Perempuan itu membuat hatiku menghangat.

Aku tidak tahu mengapa semesta mempertemukan aku dengan dirinya.

Apa coba maksudnya?

Apa itu karena resolusiku di tahun ini? Lalu dengan sengaja semesta mengirimkan perempuan itu untuk mencobai aku? Apakah semesta ingin melihat aku bisa mencapai resolusiku tahun ini atau tidak? Begitu? Kalau jawabannya adalah "iya", berarti aku sudah kalah. Aku tidak bisa menolak kehadiran perempuan itu. Malahan aku mengijinkan rasa itu kian lama kian berkembang.

Haruskah aku mengucapkan "bodoh" atau malah "terimakasih"?

Bisa-bisanya.

Hei, semesta, sedang bercandakah engkau?!

÷÷÷

Terimakasih, bodoh.

in-betweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang