01. Beginning

1.8K 203 205
                                    

Minhee baru saja keluar kamar dan menutup pintu kamarnya ketika telinganya lagi-lagi mendengar suara tangisan dan jeritan perempuan di sertai teriakan seorang laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minhee baru saja keluar kamar dan menutup pintu kamarnya ketika telinganya lagi-lagi mendengar suara tangisan dan jeritan perempuan di sertai teriakan seorang laki-laki.

Menghela nafasnya setelahnya.

Kepalanya menengadah dengan mata terpejam.

Mencoba menghilangkan rasa pening yang tiba-tiba muncul di pagi hari ketika lagi-lagi mendengar orang tuanya bertengkar.

selalu begini.

Selalu seperti ini.

Minhee mengambil earphone miliknya dan dengan cepat menggunakan di kupingnya. Lelaki tampan itu berlalu setelahnya mengabaikan teriakan ayahnya yang memanggilnya.

Terlalu malas untuk meladeni orang yang tidak waras pikirnya.

"KAU LIHAT?! ANAK SIALAN...."

tidak peduli.

Minhee sudah tidak peduli dengan kata selanjutnya yang di keluarkan tua bangka di belakangnya.

Bahkan hatinya sudah mengucap puluhan kutukan dan umpatan untuk ayahnya.

Jika boleh memilih Minhee tidak akan pernah mau terlahir ke dunia ini jika tau hidupnya seperti ini.

Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, hanya mengandalkan beasiswa, dan berasal dari keluarga yang jauh dari kata harmonis.

Minhee memegang pegangan tangan di bus. Pagi ini bus lumayan padat oleh siswa dan para pekerja yang akan berangkat ke kantor mereka. Aktivitas yang biasa di lakukan.

Hampir saja umpatan keluar dari mulutnya ketika bus yang di tumpangi nya mengerem mendadak.

"Ada yang sedang ribut" ucap supir bus ketika mendengar para penumpangnya protes.

Minhee melihat ke luar jendela ketika bus melewati kerumunan orang. Hatinya merasa miris ketika melihat orang yang tengah bertengkar dan di kerumuni banyak orang namun tidak ada yang memisahkan. Mereka sibuk dengan ponsel yang berada di genggaman tangan mereka.

Miris.



.
.
.



"Ya Kang Minhee!"

Minhee menoleh dan melihat laki-laki yang tengah berjalan ke arahnya dengan tangan memainkan bola basket.

"kau telat 2 menit hari ini" ucapannya

Minhee mengedikan bahunya dan melanjutkan jalannya "hanya 2 menit"

"Iya. HANYA 2 menit. Dan 2 menit itu memotong waktuku untuk mencontek padamu" ucapnya

Minhee terkekeh pelan "mencontek kepalamu! Tidak ada tugas hari ini" ucap Minhee duduk di bangkunya

"WUAH! KAU SERIUS?!" tanyanya. Mimik wajah yang awalnya suntuk berubah menjadi lebih semangat begitu mendengar penuturan laki-laki itu.

Zombie Attack || CravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang