hukuman itu pun kami jalani

469 43 18
                                    

"Santri tanpa kasus tidak ada cerita saat lulus"

Malam tiada berbintang,hati yang berselimut rindu karna tak kunjung bertemu,malam ini sebenar nya adalah malam libur santri namun,semenjak awal ujian madrasah aliah yang tetap harus kami lakukakn walau pun kami seorang santri
Tapi malang tak dapat di tebak dan tak jarang pula khyalan tak sesuai dengan kenyataan,semua santri bergegas turun dari asrama untuk pergi ke masjid bersama-sama,kedatangan pembina asrama benar-benar membiat kami terkejut dan langsung berlari tanpa arah,ketiga teman ku melarikan diri ke asrama namun berbeda dengan ku yang selesai berwudhuk dan menyembunyikan diri di markas alias"kantin" tempat ibu angkat ku,ya karna kedekatan ku dengan keluarga bu tuti
Ibu ketring dan kantin kami yg berada di lantai bawah

......."semua santri yang berada di asrama,kantin,dan bak mandi di harap kan bergegas ke mushalla dalam waktu 10 menit,saya harap tidak ada yang melarikan diri atau pun terlambat,"pengumuman di mikropon pondok pun membuat ku merinding

"Ehhhh...fatin mna woi?"sontak zaina baru sadar karna aku tak berada di rombongan

"Ya allah...bikin onar tu anak.dah tau ustad idris tu slalu cari dia"balas arfina ke teman-teman yang lain..
Adzan magrib pun di kumandang kan dengan merdunya,mwmbuat santri putri melongo dan jalan raya pun hening bak diam 1000 bahasa ya seorang muadzin putra dari pimpinan pondok yang berada di bandung
Hafidz akbar,hafidz 30 juz dan 1000 bait alfiah,teman ta'aruf si bawel ulya qistina,setelah adzan dikimandang kan sluruh santri pun melaksanakan shalat magrib berjamaah yang di imami oleh Albarq djuand fasha,ya seseorang yang ku kagumi dan ku cintai sejak dulu,dan ternyata dia juga sedemikian rupa,dengan suara nya yang lantang membuat shalat pun menjadi khusuk,,semwntara aku masih merenungi nasib dan memikir kan cara agar aku bisa ke masjid dan bergabung dengan santri putri yang lain nya,tapi setelah difikir-fikir percuma karna dijamin ustad idris berada di depan pintu masjid ya ustad idris,seorang pembina asrama yg tegas dan tdk bnyak bicara,guru nahwu dan syorof dan termasuk ustad kiler nomor satu di pondok

"Tin,kamu gak ke masjid?"

"Ngk kak,lgian dah terlat jga"sambar q sambil mengambil ponsel kkx angkat ku

"Di cariin baru tau rasa kamu dek"smbil mencibir ke arah ku.

"Kalau kamu dicariin,alsan kamu apa cba?"menantang ku

"Ya wlah..bilang aja abis BAB trus ngantri,susah amat buk"
Tiba-tiba
Tok...tok...tok...
"Assalamualikum bu"

"Waalaikumussalm,masuk nak"ibu kantin pun mempersilah kan nya masuk

"Fatin nya ada bu"dengan wajah yg menegangkan

"Ana ukhty?"yang masih setia di tempat duduk ku

"Di cariin ustad tin!"padat

"Mampus gua iya ukhty afwan.soal nya ana telat tadi"dengan sedikit menjelas kan

"Buruan ke masjid!"

"Kak,fatin ke masjid dlu ya"sembari handphone yg berada di tngan nya tadi telah berpindah ke pangkuan kak cindi

DI MASJID

Barisan shalawatan santri putra dan putri pun melirik kedatangan ku yang terlat,mungkin mereka menduga aku akan dihukum oleh ustad pembina,srkilas aku seprti nya melihat fahri yang berdiri tak jauh dari tempat ustad kiler itu berdiri

"Assalamualaikum ustad"dengan wajah bersalah ku dan tenang

"Dari mana tin?"to de poin

"Abis BAB ustad,abis nya ngantri"seperti nya perkataan ku membuat para santri yg berada di masjid itu tertawa tanpa suara

WE ARE SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang