Atmosfer mendadak melemah,pasokan oksigen terasa menyempit.semuanya mendadak serakah saat ini.
Aku tercekat. Kala manik mata hitam legam itu menatap ku dengan pekat.
Dia,kenapa kembali?
Apa luka kemarin belum cukup memuaskan? Apa kesakitan kemarin belum meyakinkan? Kenapa kembali disaat hati berkata ingin segera pulang?
Kenapa tidak tinggal saat hati berkata nyaman? Kenapa tidak mencoba merasakan bagaimana rasanya terjebak dalam euforia jatuh cinta yang saat itu;begitu hebatnya aku mencintaimu.
Haruskah yang pernah menjadi luka layak untuk kembali kau buka?
Sebab kembali,bukan lah cara untuk memperbaiki. Jika memang berniat untuk kembali,lantas kenapa kemarin pergi,ketika pintu hatimu ku ketuk berulang kali?
Aku pernah bertahan membujukmu untuk memperbaiki. Namun kau menolak dengan keras hati bahkan hingga memaksa aku yang menanti untuk pergi.
Haruskah yang pernah di perjuangkan kembali terulang? tapi perih sudah terlalu menusuk hingga tulang.
Aku ingin pulang,aku ingin rumah,aku ingin tenang.
Biarkan sejenak aku patah,bersama masa yang menjadikanku penuh luka.