Hari ini adalah hari dimana peperangan besar terjadi
Mutiara dia harus siap mengorbankan nyawanya Demi semua ini
Sedangkan vandi dia ikut bersama istri nya itu mau bagaimana pun vandi tidak bisa meninggalkan mutiara sendirian
Kalau kalian tanya ravin kemana,,,,gk usah khawatir dia ada dirumah mutiara dan vandi tidak mengizinkan ravin ikut dalam pelerangan ini
Tentu saja ravin menolak dia tidak ingin orang yang disayang terluka namunn mau di bagaimanakah lagi kalian kan tau sifat mutiara seperti apa
Pemaksa dan semua perintahnya harus dituruti oleh karena itu ravin memilih mengalah dan mengawasi orang tuanya melewati monitor Yanga ada di rumahnya
"SEMUANYA SIAP?!!"teriak mutiara kepada pasukannya itu
"SIAP MISS!!"seru pasukan mutiara serempak
"Ingat kita disini bersama tidak ada yang boleh pergi sendiri,,kita datang dalam keadaan hidup dan sehat kita juga harus pulang dengan keadaan hidup dan sehat,,MENGERTI?!" Kata mutiara yang terdengar lantang dan tegas
"MENGERTI MISS"kata mereka serempak
"Jika ketua kalian gugur dalam tengah tengah peperangan kalian harus tetap berperang hingga kalian memenangkan peperangan ini,,APA KALIAN BISA?!"Kata mutiara dengan mata meyorot tajam ke mereka
Mereka semua diam,,,bukan berarti mereka tak mau menjawab tapi mereka takut ketua yang mereka banggakan ketua yang mereka sayangi dan ketua yang selalu membantu mereka harus mereka jika ketua itu gugur peperangan
Didalam kondisi mutiara memang sudah memikirkan semuanya
Dia tau bahwa hari ini ada hari terakhirnya melihat dunia
Bukannya dia tak mau berusaha cuman dengan kondisi yang seperti ituu tidak memungkin mutiara untuk tetap hidup
Dia hanya mengingin kan bahwa vandi akan tetap hidup dan merawat ravin sendiri tanpanya
"KALAU SAYA TANYA JAWAB!! APA TAK ADA YANG BERANI?!"kata mutiara dengan nada yang mendeskripsikan bahwa dia marah
"B-bukan nya kami tidak berani Miss,,cuman kami hanya tidak ingin kehilangan anda,,,anda orang yang berjasa bagi kami,,kami tidak bisa membiarkan dan hanya melihat anda sekarat dan mati"kata salah satu anggota mutiara
"Ini sudah resiko,,mati,jodoh, rezeki hanya ada ditangan tuhan jika aku mati dalam peperangan ini maka kalian harus siap,,,kalian tidak boleh lemah karena kelemahan itu yang dapat membuat kalian terpecah belah"kata mutiara
"Mutiara kamu tidak boleh berbicara seperti itu,,,kamu akan tetap hidup dan pulang dengan selamat bersama kami"kata vandi menatap tajam mutiara
"Sudah lah,,,sekarang kita siap siap sekitar 15 menit lagi trewter mafia akan datang,,,jangan sia siakan waktu kalian"kata mutiara dan langsung pergi meninggalkan mereka
Vandi tidak mengejar karena vandi tau bahwa mutiara ingin sendiri menenangkan pikirannya
Tidak terasa pasukan trewter telah memasuki area peperangan mutiara,vandi,dan pasukannya pun ikut memasuki area peperangan yang besar itu
"Hallo,,,kalian ini sudah tua tidak pantai lagi untuk menjadi Mafia paling kejam"kata ketua trewter meremehkan
"Kita liat apakah kalian yang menang atau kami yang menang"kata mutiara dengan nada tajam dan menusuk
"Baiklah ayo kita mulai,, SERANG!!"kata ketua trewter kepada pasukannya
Para pasukan mutiara pun mulai menyerang tanpa di perintah mutiara
Mereka masing masing sedang mempertaruhkan nyawa mereka
Mereka tak peduli akan selamat atau tidak mereka,,,kata yang mereka ingin hanya 1 "menang"
Hanya itu dan tak lebih
Mutiara dan vandi mereka maisng masing melawan ketua dan wakil nya
Sungguh kalau kondisi ini bisa kita gambarkan,,,darah sudah berceceran,,banyak pasukan yang tumbang
"Ayolah nyonya tua dan tuan tua kalian tidak bisa melawan ku lagi kalian ini sudah tua"kata ketua trewter
"Diam"kata mutiara
Tiba tiba ketua trewter mengeluarkan pistolnya dan menembak mutiara
Soalnya jika saja penyakit mutiara tidak kambuh dia bisa menghindar
Tapi kali ini dia tak bisa menghindar pistol itu berhasil menembak dirinya
"AKHHHHHH"rintik mutiara kesakitan
"AHHAHAHA cuman segitu doang kemampuan lo nyonya ?? Bahkan kita belum berperang"kata ketua trewter meremehkan
"Ti-tidak selama belum ada yang mati diantara kita pertarungan ini akan tetap berlanjut"kata mutiara dengan Nada dinginnya sambil meruntik kesakitan
Vandi hanya melihat mutiara dengan cemas bukannya dia tak mau membantu tapi ini adalah urusan mutiara
"Baiklahh baiklahh ayo kita mulai semua ini sampai diantara kita mati"kata ketua trewter sambil mengeluarkan belatinya
Mutiara pun juga mulai mengeluarkan belatinya
"SERANG!!!" seru mereka berdua
Pertarungan antara hidup dan mati pun dimulai
Beberpaa menit kemudian bau darah mulai menyeruak ke dalam Indra penciuman
Banyak anggota dari Masingnya yang telah terluka maupun terbunuh
Sedangkan mutiara dan ketua trewter maish dengan pertarungan nya
"Gw gk akan biarin lo hidup meski ngawan gw taruhannya"kata mutiara sembaru menatap mata musuhna itu tajam
"Dan gk akan saya biarkan saya kalah juga nyonya"balas ketua trewter
Pertarungan pun berlanjut hingga suara rintihan sangat keras diantara mereka yang membuat pertarungan berhenti sejenak dan melihat ke arah mereka
AKHHHHHHH
----------------------------------------------
Hallo semuanyaaa maaf banget udah lama gk up karena aku banyak keperlun ehehhe
Maaf kalau cerita kali ini kurang dapet gitu feel nya
Karena sumpah gw buat kali ini tuh malem cuy ngantuk ehehhehe
Udah dulu ye jangan lupa vote dan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVIN (HIATUS Sampai Cerita "fake Nerd Is Mafia" Selesai Revisi)
Teen FictionRAVIN ADITYA PURNOMO anak dari MUTIARA ADISCA GERALD dan VANDI PURNOMO Kejadian yang telah merenggut kedua orang tuanya harus dia rasakan di masa remajanya Perlahan lahan teman temannya menjauh, pacar yang ia sayangi pun menjauh Kini ia tau semua it...