01 | Hal-Hal Milik Far

23 0 0
                                    

"Faranisa Afsheen." Aku mengangkat satu tanganku ketika Mr. Efendy, guru Bahasa Inggrisku, mengabsen dan memanggil namaku. Aku perlu memberitahumu satu hal, Bahasa Inggris adalah pelajaran yang paling kusukai di kelas, setidaknya, aku bisa mendapat nilai 90 dan tentu saja itu membuatku bangga. Aku membuat diriku sendiri bangga, ha ha ha, bukankah itu menyenangkan? Baiklah, sudah cukup.

Ini tahun keduaku di SMA, dan kau tidak perlu terkejut ketika aku mengatakan kalau aku hanya punya dua teman, ya, hanya dua. Menurutku, mempunyai banyak teman tidak menjamin masa SMA-mu akan menyenangkan.

"Hei, Far, kau sudah mengerjakan tugasmu?" Tanya Rara, salah satu dari dua temanku, tentu saja, bukankah sudah jelas?

"Kenapa? Kau belum mengerjakannya?" Ah, sebenarnya, tanpa aku tanyakan pun, aku sudah tahu dia akan menjawab apa.

"Aku mau salin, mumpung Mr masih ngabsen." Ucapnya tidak tahu diri sembari mengambil bukuku. Aku hanya berdecak melihat kelakuannya. Tidak habis pikir sekaligus bersyukur karena diberi teman seperti Rara.

"What are you doing right now, Adora?" Belum sampai lima menit, Mr memanggil Rara dan membuatnya terkejut. Aku tertawa melihat ekspresinya. Demi langit, kau harus melihatnya dan tertawa bersamaku!

Tangannya berkeringat ketika memegang tanganku. Ah, seharusnya Rara tidak perlu setakut ini. "Jawab apa, dong, Far? Deg-degan nih." Tanyanya yang hanya kujawab dengan mengangkat kedua bahuku. Maaf, Rara, aku tidak bisa membantumu. Aku bisa melihat kalau Mr sudah mulai kesal, dan sebentar lagi, kata-kata andalan miliknya akan segera keluar.

"Get out, Adora! Kau tidak boleh mengikuti pelajaran saya hari ini karena kau tidak mengerjakan tugas."

Rara bangkit dari duduknya dan segera keluar dari kelas dengan kepala tertunduk. Ini bukan kali pertama dia seperti ini, percayalah, aku dan seisi kelas ini sampai bosan menontonnya.

• • •

"Kau buat masalah apa lagi hari ini, Ra?" Tanya Zanna ketika melihat wajah kesal milik Rara terpampang dengan jelas. Kau sudah tahu tanpa harus kujelaskan lagi siapa Zanna, kan? Baiklah, terima kasih.

Bel pulang sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, dan sekarang kami sedang berada di salah satu Coffee Shop yang ada di dekat sekolah. Jangan salah paham, kami hanya ingin bersantai setelah kurang lebih delapan jam berhadapan dengan papan tulis. Ada satu hal yang perlu kau tahu, Zanna tidak satu kelas denganku dan Rara, kami harus terpisah saat naik kelas dua.

"Tidak mengerjakan tugas dan berakhir dikeluarkan dari kelas." Jawabku sembari menganggukkan kepala.

"Sirin, dari tadi kau ada di sini? Ya ampun, kok ga nungguin, sih?" Ah, dia Gavin. Siapa lagi yang akan memanggilku seperti itu kalau bukan dia? Dan siapa lagi yang akan mengejutkanku dengan kedatangannya yang tidak bisa ditebak?

***
Just wanna say, terima kasih untuk respon baiknya. <3!

YOUniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang