= 2 =

116 16 34
                                    

Setelah kurang lebih 20 menit Yeri mengendarai motornya, akhirnya dia sampai di tempat lesnya. Segera dia memarkirkan motornya di parkiran yang berada di samping gedung tempat les. Tanpa sengaja Yeri melihat ada motor yang dia ketahui betul itu adalah milik Mark.

"Ah. .Mark sudah datang ternyata. .", batin Yeri

Maklum saja karena sekarang letak sekolah Mark lebih dekat dengan tempat lesnya daripada sekolah Yeri. Jika dulu sekolah SMP Yeri lebih dekat, sekarang berubah kebalikannya.

Yeri langsung segera memasuki gedung tempat lesnya melewati lorong untuk menuju ke kelasnya yang terletak agak di bagian belakang gedung.

Yeri memasuki kelas yang sudah lumayan ramai teman-temannya. Dia mengedarkan pandangannya dan menemukan 4 anak laki-laki duduk berjejer di pojok kelas. Lalu dibuat kaget karena keempat anak laki-laki itu melihat ke arahnya yang memang baru saja datang.

Dan salah satu dari mereka pun. .

"Hai, Adeknya Abang. .", sapa anak laki-laki bernama Rendra sambil melambai-lambaikan tangan ke arah Yeri.

Yeri pun dengan sedikit malu-malu menjawab, "Hai, Bang Rendra. Udah datang dari tadi, Bang?".

"Sekitar 15 menit yang lalu. .", jawabnya lagi sambil tersenyum.

Ketiga anak laki-laki yang lain masih menatap Yeri dengan tatapan masing-masing. Lucas, anak paling jangkung di antara mereka berempat, menatap Yeri sembari tertawa, entah apa yang membuatnya tertawa seperti itu. Mark, dia menatap Yeri dengan senyuman tipisnya. Sedangkan Juna, laki-laki itu menatap Yeri dengan tatapan dinginnya dengan muka datar.

Yeri hanya membalas mereka dengan senyuman canggung. Merasa tidak nyaman ditatap seperti itu, Yeri segera mencari tempat duduk agak di depan.

Setelah mendapatkan tempat duduk, tak lama kemudian Yeri segera keluar dari kelas sembari membawa tas tenteng yang dia bawa tadi untuk menuju kamar mandi yang letaknya ada di belakang.

Di dalam kamar mandi Yeri mengganti seragam atasnya dengan Kaos Pink lengan panjang bergambar semangka sedangkan dia tetap memakai rok sekolahnya berwarna abu-abu polos.

Tak lupa Yeri juga mencuci mukanya agar lebih segar dan juga merapikan rambutnya untuk dikuncir jadi satu ke belakang. Yeri tak begitu suka memakai make up, dia hanya memakai lip balm di bibir merah mudanya itu dan sedikit menyemprotkan parfum aroma Lime Jasmine.

Selesai semuanya, Yeri segera merapikan hem putih, jas biru tua dan juga dasinya dia lipat dengan rapi dan memasukkannya ke tas tentengnya tadi.

Keluar dari kamar mandi, dia dikejutkan oleh sesuatu. .


























"Mark???", pekik Yeri kaget.

Saat ini di depan Yeri ada sosok Mark yang mengenakan seragam sekolahnya berwarna Kuning-Hitam. Dengan tangan kirinya yang dimasukkan ke saku celananya sedangkan tangan satunya membawa sekantong kresek warna hitam ukuran sedang.

Yeri yang masih terkejut itu tersadarkan oleh. .

"Ini buat kamu, Yer. .kamu pasti belum makan kan?", kata Mark sambil menyerahkan kantong kresek yang dibawanya tadi kepada Yeri.

"Hah??? Buat aku, Mark?", tanya Yeri yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Sambil tersenyum, Mark pun menjawab, "Iya buat kamu, memang buat siapa lagi? Kan aku ngasihnya ke kamu, Yer. .".

Tak segera mendapatkan respon dari gadis di depannya itu, yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Yaudah. .aku balik ke kelas dulu, itu roti coklat kesukaanmu jangan lupa dimakan, masih ada waktu sebelum kelas dimulai. .oiya, Yer. .kamu jangan bengong aja, cepet dimakan rotinya!", kata Mark sambil menepuk bahu Yeri.

Messages || Mark - YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang