7 (Kentang Goreng)

956 95 47
                                    

🐣🐣🐣

Senin pukul 22.50.

Daniel mengusap wajah lelahnya dan membiarkan laptopnya terus menyala di meja kerja. Masih ada dua proposal kerja sama yang belum dia lihat, namun Daniel memutuskan beranjak dari duduknya. Melangkah pelan mendekati jendela dan menyibak tirainya.

Menikmati pemandangan malam dari bailik kaca jendela menjadi pilihannya untuk berhenti sejenak dari pekerjaannya yang menumpuk. Lampu-lampu terang dari gedung-gedung yang menjulang tinggi itu ternyata mampu menghidupkan suasana malam yang semakin sunyi.

Di sela-sela menikmati pemandangan malam, suara dorongan pintu yang terbuka membuatnya menoleh. Dia tersenyum tipis menyambut kedatangan si kurus yang membawa nampan—entah berisi apa. Daniel otomatis membalik tubuhnya dan memperhatikan Seongwoo yang melangkah mendekati sofa di dekat meja kerjanya.

''Aku bawain kentang goreng buat nemenin Mas lembur,'' ucapnya ceria. Nampan berwarna hijau muda itu di letakkan di meja kaca dekat sofa dan dia pun duduk. Tangan kanannya melambai-lambai. Meminta Daniel untuk mendekat.

''Kok kamu belum tidur?,'' tanya Daniel setelah menempatkan dirinya—duduk di sebelah Seongwoo. Bibir tebalnya mendekati pipi kiri yang berhias tiga titik hitam menyerupai rasi bintang. Mendarat sempurna di sana untuk memberikan satu kecupan lembut.

Si kurus pun menoleh sembari tersenyum lebar, lalu menggelengkan kepalanya,'' belum ngantuk.''

''Kalo belum ngantuk, temenin Mas lembur''

Si kurus kemudian mengangguk,'' aku suapin ya kentangnya?''

Daniel tersenyum sebagai respon pertanyaan Seongwoo. Telapak tangannya menepuk bagian paha,'' duduk di sini biar gampang nyuapinnya.''

Tidak berniat menolak permintaan Daniel, Seongwoo segera mengambil sepiring kentang goreng, lengkap dengan saus pedas yang di letakkan di wadah kecil. Lalu duduk di pangkuan Daniel.

''Aaaaa,'' ucapnya riang.

Mulut Daniel otomatis terbuka. Menerima suapan kentang goreng yang sudah di oles saus pedas. Mengunyahnya cepat lalu menelannya.

Seongwoo terkekeh,'' Mas laper?''

Daniel menggeleng dan membuka kembali mulutnya. Menerima kentang goreng buatan Seongwoo.

''Dek,'' ucap Daniel di sela-sela mengunyah kentangnya.

''Apa? Mau minum?''

Lagi-lagi Daniel menggeleng,'' sayang Adek, hehe.''

Seongwoo tersenyum dengan semburat merah menghiasi kedua pipinya. Dia kembali menyuapkan kentang goreng sampai habis.

''Mau lagi? Di dapur masih ada''

''Ngga,'' Daniel berucap singkat. Tanpa memutus pandangannya—dia membawa jemari kanan Seongwoo pada bibirnya. Mengecupnya sekali dan memasukan jari telunjuk Seongwoo ke dalam mulutnya dan menghisapnya berkali-kali. Kembali mengecap rasa asin kentang goreng dari jari telunjuk Seongwoo.

''Jari telunjuk kamu asin,'' ucap Daniel dengan suara rendahnya membuat tubuh Seongwoo menegang. Susah payah dia menelan salivanya. Sebelum merespon ucapan Daniel, mendadak kepalanya pening ketika ibu jarinya dijilat.

''Yang ini juga asin''

Lidah Seongwoo mendadak kelu. Dia memperhatikan ibu jarinya yang kini di hisap Daniel. Dia merasakan hangatnya mulut Daniel dan saat itu wajahnya semakin merona. Dia pun menundukkan kepalanya. Malu.

''Dek''

Seongwoo terdiam. Dia belum memiliki kepercayaan diri berlebih untuk menatap wajah tampan Daniel. Jemari kanannya sudah terbebas memang, namun dagunya di usap lembut. Sekali lagi, dia menelan salivanya dengan susah payah.

''Apa?,'' tanyanya lirih.

''Makasih kentang gorengnya,'' ucap Daniel di barengi dengan dagunya yang terangkat. Setelahnya, bibir tipisnya di lumat Daniel. Pelan dan lembut sampai dia memejamkan mata. Begitu menikmati perlakuan yang di berikan suami tampannya itu.

Dia bahkan melenguh membuat Daniel memutus ciuman lembutnya.

''Dek, malem ini Mas lembur sama kerjaan dulu ya, lembur sama kamunya besok,'' Daniel berucap lembut sembari mengusap pipi Seongwoo. Pekerjaannya belum selesai. Mendengar lenguhan Seongwoo saja membuat penisnya menegang.

Seongwoo pun kemudian mengangguk dengan wajah yang semakin merona.

🐣🐣🐣

Credit pict : brilicious.brilio.net

END

Dilaptopku, sepasang cuma nyampe chapter 7 doang, hahaha, jadi aku tamatin di sini :*

Sepasang | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang