''Saya Pilih Kamu... "

1 0 0
                                    

"Permisi...."
Seorang wanita keluar dari balik pintu.  Indah.  Dengan wajah seperti tidak ikhlas ia menjawab.  "Ada apa lagi ya?"
"Mmm...  Itu anu sebenarnya saya mau menyampaikan permintaan maaf saya atas kejadian kemarin"
"Kan udah kemarin Bapak ku bilang gakpapa. "
" Iya tapi itu kan sepintas saja.  Saya mau jadi lebih resmi gitu,  jadikan semuanya lega. "
" kami lega kok."
"iya tapi saya dan keluarga saya tidak."
Indah menghela napas ia melirik Denis dari sepatu sampai kepala. Pria yang terlanjur santuy,  untuk ukuran orang kota cowok ini bukan yang urak-urakan atau terlalu rapi, wajahnya juga sangat good looking tapi masih kalah sama Nicholas Saputra jadi kalau tidak dapat cintanya pun tidak masalah sih. Parsel isi buah-buahan itu juga tampak sangat meyakinkan. "Seandainya bawa skincare bukan buah-buahan,  sudah aku suruh masuk kamu mas." gumam Indah.
"sorry,  apa?  Gak denger. "
" Enggak bukan apa-apa.  Cuma...  Bapak sama ibu mungkin sebentar lagi pulang, kalau mbak ku gak tau deh biasanya sih pulang malam kalau ada kegiatan.  Jadi mungkin kamu tunggu diluar aja kali ya.  Gak enak nanti dikira aku ngapain lagi."
"oh iya gak masalah,  ngomong-ngomong kenapa mbak kamu itu pulang malem terus ya?"
"Sebenarnya jam 4 sudah selesai sih standar jam kerja aja.  Cuma dia banyak kegiatan di Balai desa dengan mahasiswa yang kkn atau yang lagi buat program gitu-gitu deh."
"Kenapa tidak kuliah sekalian? Kalau memang aktif di kegiatan seperti itu?"
"Biaya kuliah itu kan gak sedikit. Mana mau mbak menghabiskan uang untuk itu.  Lagi pula dia cuma meneruskan apa yang suaminya kerjain aja disitu."
"Suaminya aktif di kegiatan seperti itu dan dia meneruskannya wajar aja gak bisa ngelupain suaminya.  Apa kalian gak pernah berpikir gitu?"
"Iya pernah sih,  tapi mbak itu sudah dewasa gak mungkin bapak dan ibu bisa mengekang dia seperti dulu,  selain itu alasan-alasannya juga sangat kuat. Contohnya waktu disuruh menikah lagi mbak menolak,  katanya dia belum resmi cerai lah padahal nikah nya juga siri kok,  dan udah lama gak di nafkahin, itu juga  untuk syarat aja gara-gara... "
" Gara-gara apa?" Denis mengejutkan dari menunggu wajahnya sampai mendekat ke wajah Indah.
"Aku kasih tahu tapi jangan bilang tahunya dari aku loh,  bisa di gorok aku. "
"Aman udah ayo cerita."
"Jadi dulu ada 'kecelakan' yang terjadi sama mbak aku dengan seorang pemuda desa.  Tidak ada yang tahu atau lihat kejadian sebenarnya,  tapi mereka ditemukan berdua di sebuah semak-semak pinggir hutan jam 2 malem,  bayangkan aja apalagi yang orang pikirkan ketika melihat hal itu.  Mereka berdua dinikahkan paksa dengan alasan agar desa jauh dari sial akibat ada yang berzina.  Tidak ada yang bisa kami perbuat,  aku tahu mbak aku kemana malam itu tapi mereka tidak mau dengar omongan bocah seperti aku."
"Terus mbak kamu mau aja gitu dinikahkan? Gak nangis atau berontak?"
"Bahkan saat akad di pagi buta itu mbak tidak berhenti menangis."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami Ghaib Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang