part 6. Welcome Back, Mommy

2.3K 212 49
                                    

Hari ini hari kepulangan Seongwoo dari Hongkong. Hari ini juga hari Sabtu, di mana Daniel libur kuliah. Ia bisa mempersiapkan diri untuk menyambut Mommy-nya.

Ia mandi pagi-pagi sekali. Membersihkan apartment dan memasak makanan yang lezat untuk Mommy-nya.

Pesawat Seongwoo akan tiba pukul sembilan pagi. Daniel tak diizinkan menjemput Seongwoo. Maka Daniel memanfaatkan waktunya untuk kembali merapikan kamarnya dan menyemprot wewangian khusus. Ia ingin menyatakan kegelisahannya kepada Seongwoo. Juga, semoga ia dan Seongwoo bisa menjadi lebih intim setelah ini.

Beberapa saat menunggu, Daniel akhirnya mendengar pintu apartment-nya dibuka. Disana ia mendapati Seongwoo dengan wajah lelah tetapi penuh senyuman. Ah, ia sungguh merindukan sosok manis sang Mommy. Padahal mereka berpisah hanya selama dua minggu. Tetapi rasanya seperti dua tahun. Astaga...

"Welcome home, Mommy..." Daniel melangkah cepat menghampiri Seongwoo. Menerjang sang Mommy dengan pelukan erat dan kecupan di pucuk kepalanya. Menghirup dalam-dalam aroma menenangkan dari sang Mommy yang begitu dirindukannya.

"Aku kembali, Baby... senang melihatmu nampak sehat dan bahagia."

Daniel melepas pelukan mereka. "Ayo, Mommy. Aku tahu kau lapar. Jadi aku sudah menyiapkan masakan istimewa untukmu."

Daniel menarik pelan tangan Seongwoo dan membawanya menuju ruang makan. Ia memperlakukan Seongwoo bak seorang putri raja yang harus dilayani.

Seongwoo tersenyum melihat tingkah repot Daniel. Menggemaskan sekali Baby-nya ini. Menyiapkan segala sesuatu untuk Mommy-nya. Seongwoo merasa terharu.

"Gomawo, Baby. Sudah mempersiapkan banyak hal untukku." Seongwoo meraih jemari Daniel. Menggenggamnya erat.

"Tentu saja, Mommy. Kau pantas mendapatkan semua yang terbaik dariku. Sekarang, ayo cicipi makanan ini!"

Seongwoo melahap makanan yang disuapkan oleh Daniel. Matanya berbinar merasakan kelezatan masakan Daniel. "Wow! Kau memasak dengan baik, Baby. Ini enak sekali!"

Daniel tersenyum lebar. "Benarkah? Aku memang suka memasak, Mommy. Nanti aku akan memasakkanmu lebih banyak makanan, Mommy! Supaya kau lebih chubby dari ini."

Daniel mencium pipi chubby Seongwoo. Terkekeh senang karena ia begitu merindukan pipi Seongwoo yang nampak makin chubby itu.

Keduanya makan dengan diselingi obrolan-obrolan hangat. Berhari-hari tak bertemu membuat mereka memiliki banyak hal untuk diceritakan. Apalagi Daniel yang nampak antusias menceritakan kesehariannya di kampus.

Setelah makan, kini keduanya sibuk bergelung selimut di atas ranjang. Daniel memeluk Mommy-nya yang sudah mengganti pakaiannya dengan jubah tidur berwarna navy. Warna gelap itu membuat kulit putih Seongwoo makin bersinar. Daniel tak kuasa melepas pandangannya dari tubuh mulus Seongwoo.

Entah siapa yang memulainya, keduanya tak lagi berpelukan di dalam selimut. Justru kini tubuh Daniel mengungkung tubuh Seongwoo. Bibir keduanya saling berpagut mesra. Meluapkan rasa rindu yang membuncah.

Jubah tidur Seongwoo diremas Daniel hingga nampak acak-acakan. Pinggul Seongwoo dibelai lembut oleh Baby-nya. Mengundang desah merdu dari bibir tipis sang Mommy.

Daniel merasa semakin berani. Ia mulai mengecupi leher jenjang Seongwoo. Meninggalkan beberapa bekas kemerahan disana.

Daniel yang polos rasanya sudah menghilang tanpa bekas. Berganti dengan Daniel yang jantan dan dominan. Seperti saat ini, ia mengungkung tubuh Seongwoo, memanjakannya. Berkebalikan dengan statusnya sebagai sugar baby dari Seongwoo.

Sejenak, ditatapnya tubuh Seongwoo yang kini terekspos. Jubah tidurnya tersingkap kebawah hingga bahu mulus nan putih itu terpampang untuknya menikmati. Juga leher mulus yang kini berhias kissmark darinya. Betapa indah seorang Ong Seongwoo yang nampak berantakan itu.

Kembali Daniel mengungkung sang Mommy yang kini hanya terbaring pasrah di bawah dominasinya. Sepenuhnya menyerahkan diri pada Baby-nya. Memandangnya dengan mata sayu dan bibir merekahnya yang siap menerima pagutan dari Daniel lagi. 

Tak sabar, Daniel segera melumat kembali bibir tipis yang menggoda itu. Sungguh, rasanya ia ingin meledak akibat semua perasaan ini. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang tengah ia lakukan, tetapi ia mengikuti insting alaminya. Seolah-olah dia hewan di musim kawin. 

Desahan Seongwoo seolah memacu Daniel untuk melakukan lebih. Pakaiannya pun tanggal satu persatu. Bersamaan dengan Seongwoo yang kini juga telah polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Memamerkan tubuh mulus nan menggoda miliknya. 

Daniel rasanya sudah tidak waras. Ia begitu terpana akan tubuh Seongwoo. Tak sabar untuk segera merengkuhnya lebih intim. Mengarungi lautan gairah bersama. Meresapi seluruh perasaan yang tumbuh dan bersemayam di hati mereka. 

"Daniel... Baby..." Seongwoo mengerang memanggil namanya. Merasakan kenikmatan ketika dua jemari berbalut pelumas milik Daniel, keluar masuk di lubang sempitnya. 

Seongwoo merasa seolah ia kembali pada masa pertama kali ia melakukan sex. Rasanya sangat menakjubkan. Ia begitu sensitif. Rasanya seluruh tubuhnya terbakar. Panas oleh api gairah. Daniel dan sentuhan-sentuhan ajaibnya sungguh membuatnya gila. 

"Argh..." 

Penis Daniel berhasil menerobos lubangnya. Sudah beberapa lama ia tidak merasakan penis di lubangnya, rasanya lubangnya begitu memeluk ketat penis Daniel. Nampak dari wajah penuh kenikmatan miliknya. Desisan pelan lolos dari bibirnya. Merasakan penisnya dipeluk erat oleh lubang hangat Seongwoo.

Perlahan-lahan Daniel mulai menggerakkan penisnya. Memompa lubang Seongwoo dan mencoba menemukan titik kenikmatan milik Seongwoo. Meski Daniel awam akan hal seperti ini, tetapi ia mengerti secara teori. Ia ingin memberi kenikmatan pada Seongwoo. Ia ingin membuat Seongwoo bahagia. 

"Ahhh!" Seongwoo memekik kala Daniel telah menemukan titik itu. Tubuh rampingnya sedikit bergetar akibat kenikmatan yang ia rasakan. 

Daniel menemukannya. Jadi ia terus menghujam titik itu. Hingga pekikan dan desahan Seongwoo mengalir deras. Bibirnya tak hentinya terbuka dan mengeluarkan suara indahnya. Daniel begitu bersemangat.

Tak lama kemudian, Seongwoo mengejang dan sperma mengalir dari penisnya, membasahi perut Daniel dan perutnya sendiri. Tubuhnya sedikit bergetar akibat orgasme intens yang dialaminya. Ia bahkan tidak perlu menyentuh penisnya. Daniel sungguh hebat.

Beberapa tusukan, lalu Daniel memuntahkan spermanya di dalam lubang Seongwoo. Memeluk tubuh Seongwoo setelahnya, tanpa mengeluarkan penisnya dari lubang hangat sang Mommy.

Keduanya terlelap tanpa kata. Merasakan kenikmatan sekaligus lelah mendera mereka. Hingga mereka tak peduli apapun. Hanya menanti esok datang, dan mereka kembali menjalani hari bersama lagi. Melepas rindu yang masih belum terbayar lunas.

Sweet MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang