kang ah rin
Dalam kamar aku mengemas beberapa barangku untuk di bawa ke seoul, hari ini aku aku pindah kesana berencana bersekolah dan mulai hidup baru disana.
Ku harap ini terakhir kalinya aku harus pindah lagi, berdoa semoga disana aku bisa hidup dengan tenang melewati hari hari biasa tanpa rasa takut ataupun masalah.
Ah rin~ah sudah berkemas?
Aku menoleh ke arah pintu ketika nenek menanyaiku, nenek berjalan menghampiriku kemudian duduk di atas kasur sedangkan aku mencari berapa barang lagi untuk dibawa.
Sudah nek, hanya tinggal memasukkan beberapa barang lagi. Kataku sambil memasukkan beberapa barang dalam koper
Itu namanya belom selesai, mau nenek bantu? Tawarnya
Tidak usah nek ini hampir selesai. Tolakku
Baiklah kalau sudah selesai, nanti kebawahnya sarapan dulu.
Nenek bangkit dari duduknya beranjak untuk kembali menuju dapur.
Iya nek, aku akan menyusul.
Aku memasukkan beberapa barang lagi ke dalam koper, mengemasnya dengan baik dan segera menutupnya. Aku hanya membawa barang yang kusuka dan ku butuhkan saja karna aku tau di rumahku yang ada di seoul pasti masih banyak barang barangku yang tersimpan jadi aku tidak perlu khawatir lagi.
Aku segara turun kebawah, melewati anak tangga yang terbuat dari kayu entah kayu apa itu aku tidak terlalu penasaran------- kulihat nenek kakek di meja makan menyiapkan makanan di atas meja keduanya terlihat serasi dan bahagia, terkadang aku iri dengan mereka berdua meskipun sudah lanjut usia hubungan mereka tetap harmonis dan mesra jarang sekali ku lihat mereka bertengkar ataupun berselisih, apa karena mereka sudah tua jadi sadar kalau waktunya menikmati masa tua mereka dengan damai? Aku juga tidak tau aku hanya asal menebak.
Sudah selesai berkemasnya?
Sudah kek, -----ahhh masissgessda ~
Aroma harum dan menggugah selera kurasakan dari hidungku, masakan nenek memang luar biasa aku yang tadinya sempat tidak mood untuk makan sekarang malah seperti orang kelaparan, ku tarik kursi yang di depanku dan duduk disana ku lihat makanan yang terjejer rapi di atas meja, semua makanan itu terlihat enak untuk disantap sejenak aku melupakan bahwa hari ini adalah hari dimana aku akan berpisah dengan kakek nenekku.
Ah geulae? Ppalli moegeo ( benarkah? Cepat makanlah.)
Kakekku menarik kursi untuk nenek aku tersenyum melihatnya kakek begitu romantis rasanya ingin ku hujat beliau, mungkin nenek sudah terbiasa akan hal itu jadi itu hal yang lumrah baginya. Kami pun telah duduk di kursi masing masing dan akan menyantap hidangan di depan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
second love
Teen Fictionkulihat dia disana mengejarku dengan segala urusannya, ku berusaha lari tuk menghindar menjauhinya karna ku takut takut kejadian itu akan terulang kembali. brukk ketakutanku seakan mengendalikan otakku tak ada yang busa ku fikirkan saat ini seakan...