Perjalanan kami tidak begitu banyak hal yang menarik, kakakku hanya fokus menyetir sedangkan aku menahan mual gara gara ac mobil.
Aku sebenarnya kurang suka berpergian menggunakan mobil aku lebih suka naik motor rela berpanas panasan dan terkena polusi udara dari pada harus mencium bau ac mobil.
Di buat tidur aja, nanti mualnya ilang kok
Hmm
Lagian lo sih katrok amat naik mobil aja mual, emang dasarnya gak bisa di ajak buat hidup kaya
Lo tu bang adeknya sakit di bacod in, apa apa di bacod in lama lama kesel punya abang kaya lo (ketusku)
Yaelah becanda, bukan gitu maksud gue-- ngomong gini tuh biar lu gk kepikiran sama mual lu
Bodo amat, gue mau tidoor
Butuh waktu aku untuk terlelap dalam keadaan itu, kucoba untuk memejamkan mata berharap aku akan segera tertidur, pada akhirnya aku pun tertidur dalam mobil, kakakku yang melihatku tersenyum dan mengelus lembut puncuk rambutku.
------------------------------------------------------------------------
Kami tiba di rumah sekitar pukul 17:55, perjalanan ini penuh dengan kemacetan sudah wajar di seoul macet seperti itu entah apa yang terjadi, kakakku membangungkanku menepuk pipiku pelan sambil memakirkan mobil di garasi.Dek bangun dah sampe (menepuk pipi pelan)
Aku yang di bangunkan pun membuka mata berusaha untuk menyadarkan diri dari kantuk, kakakku keluar lebih dulu mengambil koper dan kimchi buatan nenek. Disusul aku yang keluar dari mobil.
Kak, aku mual bawain kopernya ya sekalian taro di kamar. makasih
Sontak kakakku terkejut dengan perkataanku namun dia hanya mengiyakannya mungkin dia tidak tega melihat adiknya yang mabuk darat ini membawa koper sendiri, atau mungkin moodnya sedang baik jadi tidak mau berdebat denganku.
Kini sungguh rasanya aku ingin muntah tapi tidak bisa dan itu sungguh menyiksaku.
Aku pun membuka daun pintu rumah itu
Aku pulanggg
Kulihat mama yang tadinya duduk di ruang tamu kemudian menghampiriku, memelukku, mencium pipi kiri dan kananku kemudian melepasnya.
Sudah sampai? Uhh pasti mual ya? ( memegang kedua lenganku)
Iya ma, pengen muntah
Sini duduk dulu
Mama menuntunku berjalan menuju ruang tamu untuk istirahat, merangkulku berjaga jaga kalau aku pingsan atau sejenisnya. Kemudian aku didudukkan di sofa, ku rasakan perutku yang kini tengah seperti diaduk aduk dan itu sangat tidak nyaman, tak lama mama membawa segelas air putih dan menghampiriku.
Ini di minum dulu
Ku pegang gelas itu, gelasnya panas tapi tidak yang terlalu panas
Panas ma
Iya di minum biar gak mual lagi nih
Ku ambil segelas air itu dari tangan mama, menuruti akan perintahnya meminum segelas air hangat. Itu sangat membantuku kini mualku semakin berkurang perutku juga semakin membaik tidak seperti tadi.
Kamu mau makan?
Enggak ma, aku mau mandi aja terus tidur
Iya sudah kamu istirahat
Oh iya ma, tadi nenek buatin mama kimchi tapi gak tau sekarang dimana, kakak kali yang bawa
Aaahhhhh majda (menepuk tangan) kimchiiiikuuuuuuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
second love
Jugendliteraturkulihat dia disana mengejarku dengan segala urusannya, ku berusaha lari tuk menghindar menjauhinya karna ku takut takut kejadian itu akan terulang kembali. brukk ketakutanku seakan mengendalikan otakku tak ada yang busa ku fikirkan saat ini seakan...