1.2 Rooftop

21 2 0
                                    

Typo berserakan dimana mana. maaf ya kalau jadi bingung bacanya

🌺🌺🌺🌺

Author pov
Rooftop adalah tujuan dhenis mengajak chika untuk menenang kan fikiran nya di rooftop terdapat 2 tempat duduk dan bantalan sebagai hiasan yang di fasilitas kan oleh sekolah yang menghadapkan ke arah langit dan bangunan bangunan gedung pencakar langit

Dhenis bangkit dari duduknya dan menghampiri chika yang berdi dekat dengan railing besi dengan pandangan lurus serta senyum yg menghiasi wajahnya yang membuat dhenis ikut tersenyum

Tampak dhenis melihat chika merasa ada yang memperhatikan chika pun menoleh ke arah dhenis yang juga menatap nya mereka saling pandang dalam beberapa detik dan diakhiri oleh chika dan dhenis mereka kembali melihat langit di pagi menjelang siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak dhenis melihat chika merasa ada yang memperhatikan chika pun menoleh ke arah dhenis yang juga menatap nya mereka saling pandang dalam beberapa detik dan diakhiri oleh chika dan dhenis mereka kembali melihat langit di pagi menjelang siang hari

"Gue mau nanya sesuatu sama lo"
Dhenis membuka percakapan deluan

" Apaan. " Jawabnya sambil menoleh balik kearah dhenis yang pandangannya lurus kedepan dengan wajah yang sedikit datar

"Lo, mau nanya soal apa serius bener wajah lo." Tambahnya

" Apa definisi lo tentang penyakit..?" Tanya dhenis

"Maksut lo nanya soal itu apaan...Definisi tentang penyakit...?  Bukannya menjawab chika malah tanya balik ke dhenis

" Jawab saja.! "

"Definisi gue tentang penyakit itu suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan. Itu sih menurut gue,. Emang nya kenapa sih..? " Jawab nya dan balik bertanya

" Gk papa cuma nanya doang. " Balas nya sambil melihat pemandangan dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana nya

Open tak open chika pun hanya ber oa ria saja sambil balik melihat kedepan sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya, dan membuat bagian bagian rambut yang terlepas menjadi kesana kemari.

Gue ingin menjelaskannya sekarang tapi... Ini masih terlalu cepat, gue gk mau kehilangan dia dalam waktu yang singkat, bersabar lah dhenis ada saat nya nanti. Batinnya berbicara

Ada rasa ingin memberi tahu kan tentang penyakit nya tapi ia terlalu takut.

Dhenis pov

"Chik balik yuk udah mau beli ini. " Ajak gue dan menghempas kesunyian di antara kami berdua, susana yang tak menyenangkan fikir mu

"Tapi gue masih mau disini gimana dong...? " Ntah kenapa suaranya terdengar manja di telinga gue.

Chika chika lo memang yang paling bisa buat gue tertarik dan penasaran

"Udah ah nanti kapan kapan bisa kesini lagi,  lo sendiri kemari pun gk papa. " Ajak ku balik sambil menggenggam tangan nya dan menariknya dari sini.

Masbomat dengan pandangan pandangan dari mereka gue tetap menggengam tangan chika yang tersakiti ingin menarik nya dan terus berjalan

"Nis... Dhenis.. Ish nis lepas dong gue risih nih sama tatapan mereka,  gue takut juga ntar ada yang marah lagi..?gue sama lo jalan terus gandengan kayak gini.  Ishh dhenis lepas dong... "
Sambil meronta ronta agar tangannya terlepas heh gk akan gue lepas sebelum sampe kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chika&DenisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang