AUTHOR'S POV
Reino kembali melajukan motor kesayangannya dengan cepat menembus dinginnya angin malam, di jalan yang sepinya luar biasa hari ini atau mungkin karena sekarang jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari sambil merutuki dirinya sendiri karena ia kembali mengkhawatirkan seseorang yang tidak seharusnya ia khawatirkan.
Setelah menempuh waktu 14 menit ia memarkirkan motor Ducati Panigale V4 kesayangan nya yang ia beli dari hasil hasil jerit payahnya sendiri di club malam yang cukup terkenal di ibu kota ini. Ia memasuki ruangan yang berisi orang orang yang mungkin sudah tidak sadar karena pengaruh alkohol."Rinjani?"
Reino menepuk pundak perempuan yang ia sangat kenali yang sedang meneguk entah apapun itu Reino tidak ingin mencari tahu. Membawa dia kepelukan nya agar ia bisa merasa tenang,dan membawanya keluar dari club malam yang Reino bersumpah tidak ingin memasuki nya lagi. Ia memaikan si Rinjani jaket yang sebelum nya ia pakai agar Rinjani tidak merasakan dingin nya angin malam ini. Ia menyeka sisa air mata yang masih ada di pipi Rinjani.
"Jangan nangis,ini memang menyedihkan cuman tolong jangan menangis karena dunia ku hancur melihatnya."
Setelahnya ia membawa Rinjani pulang kerumahnya.
Rinjani memeluk Reino dari belakang sambil kembali menurunkan air matanya dan Reino melajukan motornya sambil diam diam menurunkan air matanya.
AN:
HAII GAESSS,WELCOME TO RIENO AND RINJANI STORY. I hope you enjoy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reino Alfalah Putra
FanfictionReino dan Rinjani mempunyai kisah yang sedikit rumit. Di mulai dari orang tua Reino yang menjodohkan Reino dengan orang lain smpai Rinjani yang jatuh hati ke orang lain. Tetapi mereka selalu merindukan satu sama lain yang membuat Rinjani dan Reino m...