01-Aku ikut nebeng ya...

21 7 3
                                    

Playing now: Cantik-Kahitna

Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu
O.o.Cantik...
Bukan kuingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu, ...

***

"Lo yakin mau tunggu disini sendiri?" Tanya Naya bernada khawatir.

Gadis itu tidak yakin melihat Ais yang begitu polos duduk sendirian di halte menunggu mama-nya sampai.

"Iya Naya iya." Jawab Ais untuk yang kesekian kalinya. Mengapa sulit sekali meyakinkan Naya yang punya rasa was-was kebangetan.

"Gue ikut tungguin juga deh." Ucap Naya akhirnya, sambil ikut duduk disamping Ais.

Ais mengembuskan nafas panjangnya. "Mending lo pulang duluan deh,mumpung hujannya udah agak reda. Katanya lo nggak mau mandi hujan."kata Ais beralasan.

Naya tampak menimang perkataan Ais. "Iya juga ya."

"Tapi gue nggak yakin tinggalin lo sendirian disini." Lanjutnya lagi.

Ais memutar bola matanya, lama-lama dia jadi kesal sendiri melihat kekukuhan Naya.

"Nay,lo pulang__"

"Iya deh gue pulang. Sampai ketemu besok ya Ais chantiq,dahhh." Potong Naya cepat dan bergegas bangun dari duduknya.

Ais membuka mulutnya setengah,merasa aneh dengan perubahan Naya. Matanya mengikuti gerak-gerik Naya yang mencurigakan.

Ternyata gadis berambut pirang itu menghampiri seorang cowok yang baru saja menghentikan mobilnya.

"CK, CK, memang cinta itu sangat kuat." Decak Ais kagum.

***

Hampir 15 menit telah berlalu. Ais masih duduk dengan sabar menunggu kedatangan mamanya. Pandangannya menatap jalanan yang terlihat sepi dengan rintik-rintik hujan yang masih terlihat dijalanan.

Ting!

Ais merogoh saku kemejanya, mengeluarkan benda yang baru saja berbunyi.

Choky:
Lo dimana?

Me:
Masih disekolah.

Choky:
Yah!
Kenapa nggak bilang dari tadi.
Gue udah sampai dirumah nih.

Me:
Emang yang suruh jemput siapa?

Choky:
Lo nggak tau?
Choky itu baik hati.
Tanpa disuruh pun, choky mau lakuin apapun buat Ais.

Me:
Resek Lo!
Kalau ada niatan pasti punya inisiatif sendiri.

Hujan kembali turun dengan lebat. Ais mendengus pasrah sambil mengeratkan seragam kemejanya. Hawa dingin mulai terasa seiring hembusan angin yang menerpa derasnya hujan.

Di balik derasnya hujan, seorang cowok berhenti di halte dengan sepeda motornya. Cowok itu memakai seragam sekolah yang sama dengan Ais. Sebagian seragam kemejanya basah, tangannya mengibas-ngibaskan rambutnya yang sudah lebih dulu basah.

Me Gustas TuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang