They told me to don't get worried
They told me to be happy
Trust me, I've tried, but i can't
Everything seems so dark, complicated, and i'm so sick of my life and my self
Day by day i just get to hate my self more and more - JY
***
Sabtu pagi itu jiyeon bangun lebih awal padahal ia tak harus ke sekolah namun entah kenapa gadis itu terjaga lebih awal, jiyeon melangkah lemas keluar kamar ketika dirasanya tenggorokannya kering
Entah karena menangis semalaman atau karena minum obat tidur jiyeon merasa lemas namun begitu selesai minum dan kembali ke ranjangnya, gadis itu tak dapat melanjutkan tidurnya, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya namun ia tak bisa terlelap
Baru saja jiyeon hendak mengambil obat tidurnya tiba-tiba terdengar jeritan ibunya membuatnya langsung berlari keluar kamar
Dilihatnya ibunya berdiri di depan kamar chanyeol sebelum akhirnya meluruh ke lantai sambil menangis sementara tuan park berlari ke kamar dan kembali dengan kunci mobil ditangannya
Dengan langkah gemetar jiyeon mendekat ke kamar chanyeol dan melihat lengan kakaknya bersimbah darah
"Jiyeon buka pintu depan, cepat!" Tuan park menaikan chanyeol ke gendongannya
Dengan sisa kekuatannya jiyeon mencoba berlari ke arah pintu depan dan membukanya dengan tangan bergetar, air matanya mulai mengalir mengaburkan pandangannya
"Cepat buka pintu mobil!" Tuan park memerintahkan jiyeon sementara ia menggendong putra sulungnya yang sudah tak sadarkan diri
Jiyeon membuka pintu mobil dengan panik lalu kembali mengunci rumahnya begitu ibunya keluar
Dengan kecepatan tinggi tuan park mengemudikan mobilnya sementara jiyeon menutup luka di lengan chanyeol berusaha menghentikan pendarahan
"Chanyeol, bangun nak" nyonya park semakin terisak merasakan kulit chanyeol mulai mendingin
Sesampai di rumah sakit chanyeol langsung ditangani, jiyeon dan kedua orang tuanya harus sabar menunggu di luar ruang operasi karena irisan di lengan chanyeol yang dalam
Jiyeon menatap ibu dan ayahnya yang terlihat sangat kacau, bahkan piyama ayahnya penuh dengan darah chanyeol, ibunya pun tak henti hentinya menangis
Seketika terngiang di kepalanya kata-katanya kemarin pada chanyeol
"Kakak egois! Kakak gak pernah mikirin orang lain!"
"...kakak bertingkah seolah olah kakak yang paling menderita"
Jiyeon terduduk lemas di lorong rumah sakit, ia merasa bersalah telah berkata seperti itu pada chanyeol, bahkan setelah ia masuk ke kamar pun, malam harinya chanyeol mengetuk pintu kamarnya dan meminta maaf
"Jiyeon, maafin kakak yeon, maaf kakak bikin kamu menderita, maaf gara gara kakak kamu tersiksa, maaf yeon, maafin kakak" Chanyeol mengetuk pintu kamar jiyeon dan meminta maaf dengan suara lirih
Namun semalam jiyeon begitu kesal dengan keadaan yang ia limpahkan pada chanyeol membuatnya enggan untuk membuka pintu
Ketika dokter keluar dari ruang operasi dan mengatakan chanyeol sudah ditangani namun belum melewati masa kritisnya, saat itu jiyeon benar benar dihantui rasa bersalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrounded ✔
FanfictionGimana rasanya dikepung para lelaki tampan? Siapa yang akan kalian pilih? Ada yang punya aura seperti pangeran di negri dongeng, atau tipe fuck boy yang ingin ditaklukan oleh para wanita, ada pula pria yang wajahnya bisa membuat perempuan maupun lak...