😭

143 17 0
                                    









Selama seminggu belakangan ini nakyung bener bener kesel, gimana tidak? Jinyoung ngintilin mulu kemana nakyung pergi, pasti dia ikutin.

Bahkan ke kamar mandi pun dia sampe ikut tapi nunggu di depan ga ikut masuk. Walaupun gitu nakyung bener bener gak suka, jinyoung ga berubah sama sekali.

Dan sekarang nakyung sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah, dia jalan kaki padahal lumayan jauh rumahnya.

Pas sampai di gang kecil tiba tiba ada yg narik tangan nakyung. Refleks ia berteriak sekencang mungkin.

"Gausah teriak na, ini jinyoung!" seru pemuda itu.

"Apa apaan sih!" nakyung marah marah ngapain coba jinyoung pake acara gituan segala kan kaget.





10 menit mereka berada dalam keheningan. Jinyoung belum berani bicara dan nakyung malas bicara.

"Na kita balikan ya" ucap jinyoung dengan nada yg serius.

"Gak" tolak gadis itu, jinyoung menunduk merasakan nyeri hebat yg terjadi di dadanya saat ini.

"Please.. " ucapnya sekali lagi namun nakyung bersikeras menjawab tidak.

"Jinyoung aku gak mau!" oke, ini udah keseribu kali mungkin jinyoung mengajak nakyung untuk kembali kepadanya namun gadis itu tetap tidak mau.

Jinyoung lelah, jinyoung ingin menyerah dan sekarang jinyoung pasrah.


"Oke, liat saja rasa ini juga bakalan berubah secepatnya!" tukasnya dengan senyum miris tercetak di bibirnya lalu ia pergi meninggalkan nakyung yg kini tengah menangis.



"Jinyoung...." saat ini nakyung menangis sesenggukan, ia tak pernah berharap jinyoung berkata seperti itu.

"Maafin aku jinyoung.. " ucapnya lagi dengan derai air mata yg tak henti hentinya keluar.









Protective || Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang