Timeless

366 36 4
                                    

Taeyong berjalan menyusuri trotoar yang kini di penuhi oleh daun-daun berwarna kecoklatan yang jatuh. Ia baru saja membeli beberapa keperluan di minimarket dekat apartemen nya. Musim gugur kali ini datang lebih awal dan sudah akan mencapai akhirnya, membuat udara yang kini berhembus semakin terasa dingin.

Lelaki cantik itu merapatkan coat yang ia pakai dan berjalan lebih cepat agar segera sampai di tempat tinggalnya.

Taeyong kini berjalan melewati lorong menuju apartemen yang ia tinggali, tidak butuh waktu lama dan lelaki cantik itu telah sampai di depan pintu apartemennya. Ia lalu menekan angka yang tertera pada kunci otomatis dan tak lama kemudian pintu itu terbuka.

"Sudah pulang ya." Ujar seorang lelaki berkulit putih, wajahnya sangat tampan dengan dimples yang menghiasi kedua pipinya saat tersenyum. Lelaki itu tengah menyiapkan makan malam untuknya dan juga Taeyong.

"Huh—udara di luar sangat dingin Jaehyun, bahkan sudah bisa menembus coat yang ku pakai." Taeyong mendengus, ia tidak suka dengan udara dingin; membuatnya harus mengenakan pakaian yang tebal ketika keluar ruangan, dan itu sangatlah tidak nyaman; tubuhnya terasa berat.

"Ingin ku buatkan teh hangat?" Jaehyun melepas apron yang melekat di tubuhnya lalu berjalan mendekati Taeyong yang kini duduk pada sofa depan televisi; mendudukkan dirinya di samping lelaki cantik itu.

"Tidak usah. Aku ingin memelukmu saja untuk menghangatkan diri." Taeyong beringsut mendekatkan tubuhnya pada Jaehyun; melingkarkan tangannya di pinggang lelaki tampan itu; jangan lupa kepala yang ia senderkan pada dada bidang milik suaminya.

Ya mereka adalah sepasang suami istri yang saat ini memasuki tahun kedua mereka bersama-sama menjalani kehidupan berumahtangga. Jaehyun sangat mencintai Taeyong begitupun sebaliknya.

Lelaki tampan itu membalas pelukan Taeyong, mengecup dahi si cantik dan saling menghangatkan diri satu sama lain.

"Aku sudah menyiapkan makan malam. Bagaimana kalau kita makan sekarang?" Jaehyun mengelus punggung istrinya dengan lembut dan Taeyong malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Sebentar Jaehyun. Aku merindukan mu."
Taeyong mengangkat wajahnya dan menatap Jaehyun dengan lembut; menyentuh wajah suaminya dan mengelusnya pelan. Tanpa disadari lelaki cantik itu meneteskan air mata. Taeyong tidak tahu, ia hanya merasa sangat merindukan Jaehyun, melebihi apapun.

"Hey— kenapa menangis sayang? Aku disini." Jaehyun mengelap air mata istinya dengan ibu jari, lalu menangkup kedua pipi Taeyong dan mengecup singkat bibir manis itu.

"Jangan pernah tinggalkan aku Jaehyun."
Taeyong kembali memeluk tubuh Jaehyun, ia merasa tidak ingin melepaskannya barang sedetik saja. Jaehyunnya, cintanya, dan seluruh hidupnya. Lelaki cantik itu perlahan menutup mata; ia merasa mengantuk dan akhirnya tertidur di pelukan Jaehyun.

"Tidak akan pernah, cintaku."

🌼🌼🌼


Seorang lelaki manis berjalan menuju tempat tinggal Taeyong, ia berhenti di depan pintu apartemen milik kakaknya itu. Tanpa menunggu lama ia segera memasukkan sandi pada kunci otomatis didepannya tanpa mengetuk atau menekan bel terlebih dahulu. Lelaki manis itu memang diberi akses oleh Taeyong untuk keluar masuk apartemennya karena mereka adalah keluarga.

Ten membuka pintu; memasuki rumah kakaknya dan melepaskan sepatu yang ia pakai kemudian meletakkannya pada rak sepatu yang tersedia disana.

Lelaki manis itu membawa makanan yang ia beli di luar dan meletakkannya pada meja makan dekat dapur; Ten tahu bahwa Taeyong pasti belum makan malam.

Ia lalu menghampiri kakaknya yang sedang tidur meringkuk di sofa, Ten mencoba membangunkan Taeyong, lelaki cantik itu harus makan karena hari sudah malam.

MY LOVE [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang