A Man's Story

89 13 4
                                    

Chapter One — "A Man's Story"
Written by Neonlovescake

•・•・•・•・•・•・•・•・•・•・•・•・•・•

Malam,
Saat dimana bulan menggantikan posisi matahari.

Malam,
Waktunya semua orang pergi ke tempat tidur untuk mengistirahatkan tubuh

Malam,
Waktu bermain anak anak sudah habis,
waktunya tidur





・.・.・.・.・.・.・.・.・.・.

"Aku pulang." Adalah kalimat pertama yang diucapkan pria tersebut ketika membuka pintu rumahnya. Pria muda yang tinggal di rumah yang terbilang besar untuk ditinggali sendirian. Hanya ada dua pelayan yang mengurus rumahnya itu. Hari ini pun mereka sudah kembali ke rumahnya masing masing. Tentu saja, siapa yang mau beberes rumah di jam 2 pagi? Pertanyaan bodoh yang tak perlu dijawab. Pria berstatus single itu pun berjalan menuju kamarnya dilantai atas dan melepas semua aksesori yang menghiasi pakaiannya. Menanggalkan pakaiannya, pria itu menghela napas panjang. Bermonolog betapa lelahnya dia hari ini.

"Haaaah, melelahkan sekali. Aku ingin langsung tidur rasanya."

Ia melepas semua pakaian yang melekat pada tubuh jangkungnya, kemudian pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower. Membiarkan air dingin membasahi setiap bagian dari tubuhnya, bersamaan dengan dinginnya udara malam yang menyelimuti tubuhnya.

Selesai mandi, ia kembali ke kasur dan membuka laptop untuk mengecek e-mail sebelum tidur.

Rriingg

Tut

"Halo? Joseph?"
"Oh halo Jack, kau belum tidur?"
"Yah begitulah, ada apa?"
"Bisa kau bantu aku sebentar? Soal yang tadi—"

Yep, Pria muda elegan berstatus single ini adalah Jack. Iya, Jack. Ia bekerja sebagai direktur dari majalah ternama milik mendiang ayahnya. Dia juga sering membantu di studio foto majalah fashion milik temannya yang berasal dari Prancis, Joseph. Jack dikenal sebagai seorang yang ramah, baik hati, dan murah senyum. Tidak ada studio majalah lain yang tidak mengenal seorang Jack. Direktur muda itu terkenal di hampir seluruh kota kota besar. Bahkan ada majalahnya yang berhasil diterbitkan ke luar negeri. Pria sukses. Dia berkuasa. Ia hanya tinggal memerintah dan berpangku tangan. Bagaimana dengan uang? Tentu saja dia selalu mendapatkannya. Memangnya apa yang dicari semua orang selama ini? Tentu saja selembar kertas yang bisa menukarkan segalanya.

Jack muda yang elegan, single, berkuasa, dan sukses.

Dia tidak pernah berpikiran untuk menikahi seorang gadis sebelumnya. Yang dipikirkannya hanyalah uang, harta, dan tahta. Bagaimana cara mendapatkan uang dengan hanya menggerakkan satu jari, tentu saja ia mempelajarinya. Dia juga tidak perlu menikahi seorang gadis jika hanya ingin 'bermain'. Dia tinggal harus pergi ke bar kelas atas dan bersenang senang sepanjang malam. Bagaimana dengan umurnya? Dia sudah cukup umur untuk itu. Oh tenang saja, jikalau ia tidak diperbolehkan masuk kedalam bar, ia hanya tinggal menunjukkan mobil mewah miliknya. Maka, dengan mudahnya pintu bar akan selalu terbuka untuknya. Tentu saja itu adalah warisan ayahnya. Jack juga hampir tidak pernah memakainya, ia tidak begitu menyukai mobilnya yang satu ini. Saat ditanya kenapa, ia akan menjawab lebih baik menggunakan mobil yang lain saja.
Lagipula, Gadis gadisnya juga senang dan terbiasa dikipasi oleh uang miliknya.

Ia berkuasa. Semuanya tunduk padanya

Sebentar—
Sepertinya untuk yang diatas ada pengecualian untuk beberapa orang

°°°
BRAK BRAK

"......"

BRAK BRAK BRAK

"Hn.."

BRAK BRUG BRAK BRAKK

"Uhm..."

BRAK BRAK BRAK BRUGH

"APASIH YA HOBINYA NGERUSAK PINTU ORANG AJA." yha, ngegas.
Pintu kamarnya berhasil didobrak— tidak, memang sedari awal tidak dikunci. Harusnya bisa langsung dibuka tanpa harus didobrak terlebih dahulu. Dan sang pelaku pendobrakan pintu hanya memasang muka polos tanpa dosa. Yah, siapa lagi kalau bukan Hastur, seorang pemuda yang pernah menaruh hati padanya.
Ya, Hastur pernah sekali menyatakan perasaannya pada Jack saat mereka masih satu universitas dulu. Berharap mendapat jawaban yang memuaskan, Hastur malah ditolak mentah mentah.

"Maaf Hastur, kita lebih baik tetap menjadi teman."

Seorang Hastur ditolak oleh cinta pertamanya. Menyedihkan. Apakah dia bersedih? Oh pasti. Tapi itu tidak membuatnya menjauhi Jack. Hal itu sama sekali tidak meruntuhkan tekadnya. Dia tidak menyerah begitu saja. Dia tetap menempeli Jack kemana mana, malah lebih dekat dari sebelumnya. Bahkan Hastur tetap menyatakan perasaannya ke Jack berkali kali walaupun sudah tau jawabannya. Sampai sampai Jack merasa jengkel dengan tingkahnya.

"Kau ngapain sih?!"
"Menyatakan rasa cintaku padamu."
"Maksudku apakah harus begitu?!"
"Heh, Kau kan hanya menolak cintaku, bukan diriku. Itu berarti aku masih bisa bersama denganmu dong. Toh kau tidak melarangku menyatakannya berkali kali."

Banyak yang bilang, teman yang benar benar teman terkadang malah terlihat seperti pacaran. Tapi yah Hastur memang maunya pacaran. Terkadang lucu bagi Hastur mengingat masa masa itu kembali. Tapi karna kejadian itulah mereka berdua menjadi semakin akrab. Semakin dekat. Semakin membuatnya merasa sakit. Bahkan disaat mereka sudah mempunyai pekerjaan masing masing dan kehidupan seusai kuliah yang mereka mau, mereka tetap menjalin hubungan. Sebagai seorang sahabat tentunya.
Oke cukup flashback nya, sekarang mari lihat respon yang akan diberikan Hastur setelah diteriaki oleh Jack

"Abis kalo bukan pintu yang digedor kamu gabakal bangun."

"Ya kan bisa dibuka aja pintunya?!"

"Jadi maunya kamu aja yang digedor?" Tanya Hastur sok polos

"Gagitu—"

Hastur dan Jack adalah sepasang sahabat. Sahabat yang saling meneriaki satu sama lain disaat susah dan senang. Dan yah, perdebatan mereka tak akan pernah selesai.
Jadi, kita sudahi dulu ya kisah si pria muda sukses ini.

Oke?

×××××××

『 Next 』————>>

Kätzchen [CatNaib x Jack]Where stories live. Discover now