"Alice aku ingin menggerai rambutku hari ini." Alice yang akan menyanggul rambut Letizia menurunkannya kembali dan mulai menyisir untuk merapihkannya.
"Apakah ada sesuatu hari ini yang mulia ratu?" Alice bertanya dengan sopan, karena tidak biasanya ratunya menggerai rambutnya, Letizia lebih nyaman rambutnya di sanggul rapi karena lebih mudah untuk melakukan aktivitas dan tidak terasa gerah.
"Tidak ada yang sepesial di hari ini, aku hanya ingin menggerai rambutku saja. Dan, aku sedang tak ingin memakai jubahku." Letizia yang selalu di temani jubah kebesarannya sekarang menolak memakainya, dia sekarang tampil lebih sederhana dengan rambut tergerai tanpa aksesoris dan gaun emas tanpa jubahnya.
"Anda tampak lebih segar dengan tampilan seperti ini yang mulia ratu." Alice memuji tampilan Letizia yang baru, karena Letizia terlihat lebih cantik dengan tampilan ini. Rambutnya yang cantik jadi terlihat karena tidak disanggul, tubuh ramping Letizia pun jadi terlihat tampak karena tak tertutupi jubah. Sempurna, pikir Alice. Kecantikan dan keindahan Letizia semakin terlihat dengan tampilan ini.
"Begitukah? Kalau begitu kedepannya aku ingin dirias seperti ini." Letizia memang merasa lebih nyaman sekarang, karena tidak ada mahkota yang bertengger di kepalanya juga jubah yang berat di pundaknya.
"Baik yang mulia ratu." Alice dengan senyum teduhnya menjawab Letizia dengan lembut, di sini tidak ada yang bisa mendukung Letizia di saat Letizia terpuruk, hanya Alice lah yang selalu menemani Letizia, melayaninya dengan sepenuh hati.
"Ayo Alice, aku ingin merasakan angin segar, akhir-akhir ini sangat sulit untuk bernafas di sini." Letizia melangkahkan kaki jenjangnya meninggalkan kediamanya, sebenarnya Letizia tidak tahu akan kemana yah kemanapun asal tak bertemu dengan dua insan yang sedang di mabuk cinta. Akhirnya Letizia memilih duduk di gazebo bersebelahan langsung dengan kolam ikan koi dan bunga teratai yang sedang kembang dengan indah.
Letizia menghela nafas berat, matanya yang tajam terlihat sayu memandang kumpulan ikan koi yang berwarna-warni. Entahlah, Letizia merasa bahwa saat ini ia kehilangan arah biasanya Letizia akan dengan mudah mendapatkan solusi untuk berbagai masalahnya. Tapi kali ini sungguh berbeda, bingung dan kecewa menjadi satu di hati Letizia. Sebenarnya Letizia marah dan tak terima pada Elard, apakah sebegitu tidak berharganya Letizia bagi Elard sampai dia tak menghiraukan perasaan tersakiti Letizia.
Tidak tahu kah Elard bahwa dibalik sifat dingin Letizia menyimpan kerapuhan didalamnya. Terlebih lagi menghadapi Ella, Letizia dibuat heran dan kesal sendiri. Apakah gadis itu begitu bodoh dan tolol, bahkan Ella dengan wajah sumringah bergelayut manja pada Elard di depan mata Letizia. Tidak sadarkah Ella bahwa dirinya menjadi duri dalam kehidupan Elard dan Letizia, dan dengan lugu dan dungunya Ella memperkenalkan diri pada Letizia dengan wajah senang.
Saat kepulangan Elard saat itu yang membawa serta Ella, sebenarnya Letizia sangat ingin marah dan memaki Elard terlebih lagi pada Ella. Tapi Letizia masih tau batasan seorang ratu, Letizia akan selalu menjunjung tinggi wibawa dirinya dan juga kerajaannya diatas apapun. Dia tak mau masalah ini menyebar luas dan membuat Algernia dipandang rendah oleh kerajaan lain, terlebih pada wibawanya yang seorang ratu dia tidak akan menjatuhkan harga diri Elard dengan berteriak-teriak bahwa Elard adalah suami tak bermoral, walaupun Letizia sangat ingin melakukannya.
"Apakah yang mulia ratu ingin dibuatkan teh bunga mawar?" Suara Alice berhasil membuyarkan lamunan Letizia, Letizia hanya mengangguk sebagai jawaban 'iya'.
"Baik, saya mohon undur diri sebentar." Alice dengan segera meninggalkan Letizia dan menuju dapur kerajaan untuk membuat teh kesukaan Letizia.
Udara pagi ini terasa sangat menyejukkan, nyaman sekali. Rasa teduh seperti ini membuat Letizia ingin sekali menangis melimpahkan segala isi di hatinya. Dadanya terasa sesak jika harus menampung begitu banyak kesedihan yang tak mampu Letizia bagi pada siapapun, tidak adakah orang yang datang menepuk pundak Letizia dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, hanya Alice yang selalu setia berada di samping Letizia dalam keadaan apapun. Hanya saja Letizia tak mau menambah beban Alice, melayani Letizia yang egois ini saja sudah sangat berarti bagi Letizia.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FORGOTTEN QUEEN
FantasyDiharapkan follow untuk kenyamanan membaca^v^ Hidup yang Letizia kira sudah sempurna ternyata memiliki celah. Penghianatan orang yang dia cintai, balas dendam, dan persaingan mulai mengikis hidup yang sudah Letizia bangun dengan susah payah. "Ini El...