Matahari menyambut hari.Kicauan burung menenangkan hati.Udara pagi menerpa diri.
Kini,disebuah kamar terlelaplah seorang gadis dibalik selimut tebalnya.Tampaknya,ia enggan untuk bangun dan bersiap ke sekolah.
Alin Aurelia.
"Ergh" Gumamnya sambil menggeliat kecil.
"Udah jam berapa sih?kok burung dah pada berisik" Gumamnya sambil mengerjapkan matanya berusaha mengumpulkan nyawanya untuk bangun."Pantes aja...udah jam 6.Jam 6 lebih 10 menit." Ucapnya setelah melihat jam disamping nakasnya.
"Hah?jam 6 lebih 10 menit!" Teriaknya.
"Ya tuhan!!gw telat!" Teriaknya kemudian berlari ke kamar mandi.Kini,alin sudah siap dengan seragam sekolahnya.20 menit lalu,ia sudah selesai dari mandinya.Langsung saja ia turun untuk sarapan.Namun,langkahnya terhenti saat ia melihat ke arah meja makan.Disana sudah ada mamah,papah,serta kakaknya yang sempat kuliah di london.Reno.
"Kak reno!!" Teriak alin sambil berlari ke arah kakaknya dan langsung memeluknya erat.
"Alin kangen....banget sama kakak" Ucapnya sambil melepas pelukannya.
"Kakak juga kangen...banget sama kamu" Kata Reno.
"Kak reno dateng kapan?" Tanya alin sambil duduk disamping reno.
"Semalem.Pas kamu udah tidur" Jawab Mamahnya.
"Oohh" Ucap Alin mengerti."Kamu mau selai rasa apa?" Tanya mamahnya lembut
"Cokelat!" Teriak Alin ceria.
"Ok...bentar ya..nih" Ucap sang mamah sambil menyerahkan roti berisi selai cokelat pada alin."Pah...mah...Gea,Dia mau nginep disini boleh ga?Itung itung nemenin alin juga" Izin Alin
"Mamah sama papahkan...ntar siang mau berangkat ke Jerman buat meeting disanakan?" Lanjutnya.
"Papah sama mamah izinin kok..." Jawab papahnya sambil tersenyum manis.
"Makasih maah...pah.." Ucap alin kemudian melanjutkan memakan rotinya.
"Ya udh alin udh selesai sarapan.Alin berangkat dulu ya..." Pamit alin kepada kedua orang tuanya serta kakaknya.
"Pak Maman sakit.Jadi,kamu kakak anter ya" Ujar Reno.
"Pak maman sakit?" Tanya alin sambil mengangkat alisnya bingung.
"Iya,tadi pagi izin buat pulang kampung.Katanya,biar dirawat sama istrinya aja dikampung.Jadi,pak maman izin libur sampe beliau sembuh" Jelas papah."Oh....ya udah deh.Ayuk kak kita berangkat ntar alin telat" Ajak Alin
"Bentar kakak ambil kunci motor dulu dikamar" Pamit Reno kemudian buru buru ke kamar untuk mengambil kunci motornya."Yuk berangkat" Ajak reno
"Ayuk!" Ucap Alin semangat."Mah...pah...alin berangkat dulu ya...assalamualaikum" Pamit alin sambil menyalimi tangan kedua orang tuanya.
"Walaikum salam" Ucap kedua orang tuanya serempak.
Renopun mengantarkan alin ke sekolah.Selama diperjalanan,mereka berdua selalu bergurau,sampai lupa akan waktu.Kini sudah pukul 06.55.Yang tandanya,lima menit lagi bel masuk akan berbunyi.
"Yah...kak macet,lima menit lagi bel masuk nih kak" Ucap alin panik.
"Iya nih...macet,tenang ya...nanti kakak ngebut" Ucap reno menenangkan.
Setelah macet sudah lewat,reno menambah kecepatan motornya agar cepat sampai di sekolah sang adik.
07.05.
"Huh...makasih ya kak udh nganter aku" Ucap alin sambil menyerahkan helm doraemon miliknya pada reno.
"Sama sama.Belajar yang bener ya!!" Jawab reno sambil mengacak pelan rambut alin.
"Iya kak" Ucap alin sambil tersenyum manis.
"Ya udh aku masuk dulu ya...udah telat nih...dahh kakak" Pamit alin kemudian berlari kecil menuju ke kelasnya.Reno hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya itu.Kemudian,ia melajukan motornya meninggalkan halaman sekolah sang adik.Menuju rumah.
Skip
"Hah...huh...." Ucap alin sambil mengatur nafas.
Saat ini,alin sudah berdiri di depan pintu kelasnya.Terdengar jelas suara Pak Herman.Guru Matematik yang terkenal killer.
Dengan keberanian dirinya,alin mengetuk pintu kelas.
Tok...tok...tok....
Alin menggigit bibir bawahnya.Cemas.Jujur,alin pernah merasakan hukuman pak herman.Karena saat itu,alin lupa membawa tugas dari pak herman.Padahal,tugas itu betul betul ketinggalan.Tapi,pak herman tidak perduli akan itu.Miris.Sadis.
''Alin...kamu telat?"Tanya Pak Herman sambil menatap tajam ke arahnya.
"I...iya pak.Maaf saya telat gara gara,tadi macet pak" Jawab alin.
"Sekarang taruh tas kamu,kemudian berdiri ditengah lapangan hormat tiang bendera!" Suruh Pak Herman Tegas.
"Ta...tapi pak..." Ucap alin gugup
"Ga ada tapi tapian Alin Aurelia!Cepat!" Bentak pak herman.
Kelas yang sempat ramai,menjadi hening ketika mendengar suara pak herman yang meninggi.
Alinpun masuk kedalam kelas dan meletakkan tasnya dibangkunya.Kemudian,ia keluar menuju pak herman yang masih berdiri di ambang pintu.
"Kamu lakukan itu,sampai bel istirahat Pertama berbunyi!" Suruh Pak Herman kemudian berlalu dan kembali masuk kedalam kelas.
Alin hanya menghelas nafasnya kasar.Telat hanya lima menit.Dan itu karena macet.Hello...Ini Jakarta,wajar dong kalau macet.
Alin masih berdiri ditengah lapangan sembari hormat tiang bendera.Ia menahan rasa letihnya.Rasa panas matahari,ia tahan.Rasa hauspun ia tahan.
Jam istirahat berbunyi sebentar lagi.Dan....Kring....kring...kring...
Kini waktunga istirahat.Dengan lega,alin menurunkan tangannya.Berhenti melakukan hukumannya.Dan ia langsung berlari kecil menuju kantin.
Alin membeli sebotol air mineral.Diteguknya air hingga menyisakan setengah.
"Lin!" Teriak Gea sahabat alin.
"Puas ga tuh lo dihukum sama pak herman?" Ledek Gea."Heh...ngomong sembarangan bgt sih lu...capek yang ada tangan sm kaki gw dihukum gitu sama pak herman" Protes alin.
"Suruh sp lo telat" ucap gea
"Tdi macet dodol!" Sewot Alin"Hahah iya gw paham itu kok.Kita...makan yok?" Ajak gea
"Ayok!" Ucap alin.Alin dan geapun duduk di meja kosong yang ada dikantin.Gea memesan makanan untuknya dan untuk alin.
Setelah itu,mereka melahapnya sampai habis.
!!!VOTE,KOMEN!!!
SHARE!!Hay guys??!
Gimana heheh sama bagian ini?😅
Komen yak!
Jangan lupa di vote juga!Segini dulu dari aku....See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSWORD CINTA
Teen FictionMengisahkan dua insan yang awalnya tidak saling kenal,kini menjadi orang yang sama sama berarti didalam hidup keduanya. "Lo lagi!" Teriak Alin "Si unik!" Kaget Bani "Heh!Tuh mulut blm pernah disumpel kaos kaki yang ga dicuci sebulan ya!Lemes amat tu...