Penyesalan

686 47 0
                                    

Ketika Sehun memasangkan cincin pada pria di hadapannya, hatinya terasa sakit.

Bukan salah siapapun, tapi mungkin takdir yang membuatnya harus seperti ini.

Bukannya siapa yang tak mau berjuang tapi apa pantas untuk di perjuangkan.

Cintanya melebihi rasa sakitnya, tapi tetap saja rasa sakitnya begitu sangat terasa.

Lelehan airmata membuatnya sadar, kini semua telah terlambat. Dia harus mengakhiri perjuangan cintanya, dia harus belajar melepaskan sesuatu yang memang tak seharusnya di miliki.

Bukan mengukur berapa lama dia bersama pria itu, tapi seberapa besar bagian hati yang dibawanya. Sebelum mengenalnya dia hidup, apa setelah mengenalnya dan menjalani hari-hari bersamanya kini dia mampu hidup jika harus melepaskan cintanya.

Orang bilang waktu menyembuhkan segalanya, tapi bagi Sehun waktu seolah membunuhnya perlahan-lahan. Senyuman dibibirnya perlahan mati, lelehan airmata membekas dipipinya. Dia memegang tangan sang pria di hadapannya dengan erat, jarinya seolah belum pernah meraba wajah yang terlihat begitu menyejukan hati.

Bukankah ini yang dia mau, tapi kenapa rasanya sakit sekali? Kecupan manis Sehun sematkan di jari yang terhias dengan cincin bermata shapire, bahkan dia tak pernah mengukur ukuran jarinya entah kenapa begitu pas di jari sang pria bermarga Kim itu.

"Sayang, hari ini kita menikah" Sehun mengecup pipinya,

"Hari ini kau seorang Oh Junmyeon, aku harap kau senang menyandang marga Oh" Sehun terkekeh perlahan menatap Junmyeon yang terlihat tenang.

"Aku akan selalu bersamamu, maaf jika aku tak bisa menepati janji melepaskanmu" Sehun memeluk tubuh sang suami yang begitu damai

"Sayang, maafkan aku. Tapi aku benar-benar belum bisa melepaskanmu, mungkin Tak akan pernah bisa. Bagaimanapun dirimu, kau harus selalu bersama ku" Sehun sekali lagi mengecup kening pria itu, menatap penuh kasih dengan airmata yang masih meleleh.

Tepukan lembut di pundaknya membuat Sehun menoleh sinis, dia benci ketika Ada orang yang mengganggu waktunya bersama sang suami.

"Sehun, ini sudah sangat Gila"

"Diam, pergi jangan mengangguku bersama dengan Jun lagi"

"Sehun sadarlah, dia sudah ma .." belum sempat pria berkulit tan itu meneruskan kata-katanya, sebuah bogem mentah melayang ke pipinya

"Diam sialan, jangan pernah berani mengatakan itu. Dia masih ada bersama ku di sini" amarah Sehun memuncak hingga dia memukul sang sahabat tanpa henti

"Sialan" Sehun berhenti memukuli Jongin ketika melihatnya berlumuran darah Dan terkapar Tak bergerak

"Matilah kau sialan" Sehun tertawa dengan keras

Sehun kembali mendekati sang suami, kemudian memeluknya.

"Maafkan aku sayang jika membuatmu takut, tapi dia memang pantas mendapatkannya. Berani sekali dia mengatakan itu, kau masih hidup kan sayang?"

"I love you Junmyeon, forever"

Hunho CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang