03⭐

8 2 0
                                    

" Yauda yu kekelas. Udah jan sedih sedih lagi. Kita gaboleh sedih lagi oke!" ucap Sasya antusias dan mengangkat kedua tangan nya ke atas.

" Oke hehe " Jawab Cintya sembari terkekeh.

" Balik yu" ajak Sasya.

" Mau kerumah siapa? " tanya Cintya

" Kerumah gue dulu, abis itu baru kerumah lo Cin" Ajak Sasya lagi

" Oke ayo"

Akhirnya mereka pun membos di hari pertama masuk. Tidak ada yang penting hari ini. Setelah beberapa menit menepuh perjalanan selama 10 menit menuju rumah Sasya, mereka sudah sampai.

" Nah ini rumah bokap nyokap gue Cin.  Ayo masuk" Ajak Cintya menarik tangan Cintya pelan.
Cintya hanya diam tidak berkutik. Melihat rumah sebesar ini, dan membayangkan bahwa sahabatnya itu membersihkan semua ruangan dari atas hingga baeah, dari kotor hingga bersih.  Sungguh ini bukan hal yang wajar menurut Cintya.

" Udah nih ayo kita ke rumah lo Cin"
"Cin? " sambil melambaikan tangannya di depan muka Cintya.

" E-eh ap-apa? " Cintya baru sadar bahwa ada yang memanggil nya.

" Yaela makannya jan bengong tross. Ayo kerumah lo ." Ajak Sasya lalu menarik tangan Cintya kembali.

" iya iya ayo. "



"Cin, mendung gimana ini? " Kata Sasya bernada takut.

" Iya gue tau. Yaa mau gimana lagi " Kata Cintya pasrah.

" Kalo ujan,ujan ujanan dong? Mana belum ada angkot lagi ish" gerutu Sasya.

Ya, mereka kini berada di halte tempat biasa Cintya menunggu bus / angkot.
Cintya hanya mendengus pelan dan akhirnya tak lama kemudian ada mobil yang berhenti di depan mereka.

" Woii!  Ngapain lo disini? " Tanya Reza  Ya itu adalah abang nya Cintya.

" Nungguin angkot bang " kata Sasya.

" Bareng gue aja ayo. Keburu hujan. "

Tidak ada pilihan lain. Mereka pun pergi kerumah Cintya menaiki mobil dari  Reza.
Di perjalanan hujan begitu deras. Jalanan ber embun, tidak terlihat.  Bising nya air hujan memantul di atap mobil. Cintya yang sedaru tadi ingin menikmati  derasnya air hujan kini membuka kaca jendela mobil di bagian depan itu.
Sedangkan Sasya? Dia sudah berada di alam bawah sadar nya. Yaa karna cuaca yang seperti ini memang sangat enak untuk beristirahat.

" De? " Ucap reza memanggil.

"Hm. Kenapa bang? "

"Ke rumah sakit yuk! " ajak abangnya.

" Boleh tuh. Cintya kangen banget sama ibu. Semalam si sebentar doang " Gerutu nya sendiri dan di balas kekehan oleh reza.

💛💛💛

Sesampainya mereka di rumah sakit. Mereka membangun kan Sasya.
Si cewe berkuncir kuda itu pun akhirnya mau membuka matanya.

"Hooaamm. Eh ko disini? Siapa yang sakit? Kecelakaan? Ato apa apa? " kata Sasya yang baru setengah sadar.

" Ibu gue. Ayo bangun. Gc telat gue tinggal. " ucap Cintya lalu keluar dari mobil.

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang