" Aku tidak ingin menjauh namun aku juga takut mendekat. "
.
.
.
.
.
Happy reading 💛Hari ini sang bulan hadir dan kembali menerangi gelap nya malam bersama bintang, menggantikan sang mentari yang sedang istirahat sejenak.
Cintya, ia masih tertidur. Mungkin karna efek tadi siang, dia kelelahan. Sasya? Dimana dia? Wanita itu sudah pulang karna jam menunjukan pukul 21.09.
Tak lama suara pintu terdengar dan terbuka karna ada yang membukanya.
Tampaklah seorang kakak dengan pakaian simple terlihat jelas di ambang pintu." De, jangan sakit ya. Lo harus kuat, gue tau lo kuat de. Selamat malem. " ucap reza sembari mengecup kening adik kesayangan nya itu.
Mematikan lampu lalu beranjak pergi.🌈
04.30
Reza mengetuk pintu kamar adik nya lalu memasuki ruangan serba abu abu itu.
Terlihat disana Cintya masih terbaring diatas ranjang nya." De bangun yuk, kita solat subuh. " Ucap reza lembut sembari menggoyangkan tubuh adiknya pelan.
Cintya pun menggeliat." Enghh. Eh abang kenapa bang? " kata Cintya setengah sadar.
" Bangun, kita solat subuh oke! "
" Oke bang! " Ucap Cintya antusias.
Mereka pun menjalankan ibadah mereka masing masing dengan khusyuk. Sudah lama rasanya ia tidak seperti ini dengan abangnya.
" Assalamualaikum warohmatullah.. "
" Assalamualaikum warohmatullah.. "
Mereka mengakhiri nya dengan salam. Lalu mereka berdoa dalam hening nya pagi ini.
Setelah itu reza pergi ke kamar nya dan Cintya bersiap siap untuk pergi menuju sekolah nya. Tak lupa kewajiban nya untuk membuat sarapan.🔥
Pagi ini bersyukur Cintya tidak telat. Setelah memasuki sekolahnya Cintya bertemu dengan Sasya.
" Hai cin. Udah sarapan? " sapa Sasya.
" Hai. Udah ko. Lo? "
" Ga sempet tadi hehe. Lo mau kan temenin gue ke kantin? Plisss yaaaa" kata sasya memasang wajah menggelikan dimata Cintya.
" iya, ayo"
Akhirnya mereka berdua memutuskan ke kantin bersama. Sesampainya di kantin,mereka sudah menemukan banyak tukang dagang di sana. Sasya sedang memilih untuk makan apa hari ini. Karna yaa uang saku nya cukup tipis hari ini.
" Duh makan apaya. Hmm cin makan apaya? " tanya sasya bingung.
" Terserah. Uang lo ga cukup emang? "
" Cukup cuma buat beli air nya doang sama ongkos balik hehe" kata sasya.
" Hm yauda lo mau apa? Gue beliin makan nya. Bubur ajaya? Kan masih pagi. " kata Cintya ingin menawarkan pada sasya. Karna ia tau bagaimana rasanya sedang berada di bawah. Bahkan benar benar di bawah.
" Oke deh. Makasih yaa bebeb acuuu! "
" Yauda ayo" Cintya menarik tangan sasya sehingga hampir saja sasya jatuh.
Mereka memakan makanan nya. Ralat. Sasya memakan makanannya yang di beli tadi. Gadis itu terlihat seperti orang yang tidak makan 2 hari. Di tambah lingkaran di bawah matanya menandakan bahwa gadis itu tidak tidur.
Mungkin ia ada masalah. Cintya pun berniat untuk menanyakan hal itu. Tapi mungkin tidak disini, karna gadis itu sangat lahap memakan buburnya." Ca, nanti di kelas gue mau ngomong. " kata Cintya to the point.
" Kenapa ga disini aja? "
" Gapapa. Uda abisin ya" ucap Cintya sambil membaca buku novel di tangan nya.
Setelah menunggu sasya makan, dan selesai makan. Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka. Kebetulan mereka satu kelas. 10 ipa 3.
" Eh iya lo mau tanya apa cin? " tanya sasya
" Hmm lo ada masalah lagi dirumah? Cerita aja sama gue. Gue tau, dan lo gabisa boong sama gue ca. " ucap Cintya
" Cin, pas malem gue pulang telat ke rumah. Gue pas malem balik jam 20.45 cin. Gue juga ketiduran di sofa di kamar lo. Ga lama waktu pas malem abang lo dateng lagi ke kamar lo. Dan dia ngeliat gue lagi tidur di sofa. Dia suruh gua pindah ke ranjang biar tidur bareng lo cin. Dan akhirnya gue bangun, gue ngeliat jam di tangan gue, dan ternyata ini udah malem banget, gue mutusin buat pulang. " kata Sasya mulai bercerita.
" Terus pas gue pamit sama bang reza, dia minta buat dia tu anter gue balik tapi gue ga mau karna gue yakin kalo ortu gue tau mereka bakal ngira yang engga ngga sama kita. Dan sampe dirumah gue.. " kata Sasya menggantung ucapannya.
" Ca, lo boleh nangis ko " ucap Cintya sambil mengusap bahu sahabatnya itu.
" Gue di- " ucapannya terpotong karna guru masuk.
" pagi anak anak. "
"Pagi buu" ucap mereka kompak.
Akhirnya Cintya dan Sasya pun memutuskan untuk mengakhiri cerita dari sasya dan mengikuti pelajaran oleh bu dira.
Huft maap ya up nya lama banget huhu 😫
Maaappp klo banyak typo, ingetin ya jangan hujat:)Oiya apaya hehe gatau ah.
Garinggg!
See u gayn *-*
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionCintya Anatasya Seorang gadis yang duduk di bangku SMA, gadis remaja yang di tinggalkan oleh ibu nya dan bertahan hidup dengan ayah dan kakak nya. Mau tau kelanjutan cerita ini? Yuk di baca;) Maap ya kalo garing, keadaan hp gue juga ya gini black s...