pelangi parisya Azzahra

40 7 13
                                    

"Percayalah semuanya akan terasa berat jika tidak saling mengikhlaskan, berdamai dengan masa lalu akan menjadikan kamu tenang, toh semuanya sudah menjadi skenario Allah"
-pelangi terindah-
🕊🕊🕊

Matahari mulai menampakkan dirinya, lantas kubuka gorden kamarku dan aku mengizinkan sinar hangat itu merasuk ke tubuhku, hari ini mentari cukup cerah, aku berharap secerah sinar mentari pagi ini akan sama dengan secerah warna pelangi dihari ini. setelah merasa cukup puas untuk menikmati udara pagi, aku pun membalikkan tubuhku dan bergegas pergi sekolah, lalu kemudian sorotan mataku menangkap suatu benda persegi panjang dengan sisi kanan, kiri, bawah dan atasnya berwarna dusty pink yang berada di atas nakas, sesuatu yang selama ini mengusik pikiranku, sesuatu yang begitu tengiang jelas di ingatanku. Ya, itu adalah bingkai foto papaku, aku pun tidak tau mengapa aku masih sudi untuk menyimpan foto ini dengan segala yang pernah dia perbuat belasan tahun lalu. Seulas senyuman tampak jelas di foto itu, menampilkan sosok lelaki penyayang yang selalu menjadi warna dalam hidupku. tapi itu dulu, tidak lagi dengan sekarang. Sekarang dimana dia pun aku tidak peduli lagi, karena mungkin dia sudah bahagia dengan caranya sendiri, entah apa yang ia ingin cari ? Kebahagiaan kah? pantaskah disebut dengan kebahagiaan jika dibangun diatas tangis dan penderitaan orang lain.

***

13 tahun sudah berlalu, namun mungkin semuanya akan tetap sama dan tidak akan pernah berubah, sesuatu yang masih menyisa kan sebuah kenyataan pahit yang harus ditelan pelangi mentah- mentah, suatu peristiwa dalam hidupnya yang selalu terputar jelas.

Ya Allah, mengapa rasa ini membuat diriku terbelenggu didalam suatu kebencian?

Oh Allah, sungguh akupun tak kuasa jika terus berada di lingkup kebencian ini, aku pun tak mau menjadi anak yang durhaka.

Ya Malik, perintahkanlah hati ini untuk tidak getir dalam mengarungi samudra kehidupan. Perintahkan lah hati ini agar ikhlas terhadap setiap guratan takdirmu, perintahkanlah hati ini untuk tetap tunduk kepada setiap ketentuanmu, jadikanlah hati ini benci terhadap segala yang tidak baik.

Ya Qowwiy, berikanlah kekuatan agar diriku bisa berdamai dengan masa laluku sendiri, karena aku yakin skenariomu jauh lebih indah dari skenarioku.

Ya Allah, Jika memang ini jalanku perintahkanlah hatiku untuk ikhlas dengan keputusan papa, Mungkin ini yang terbaik untuk semuanya.

Wahai dzat muara cinta,
Jadikanlah cintaku kepadamu sebagai cinta yang paling utama,
Jadikanlah cinta dan rinduku kepada rasulullah sebagai rindu yang paling utama. Berharap mendapatkan syafaat di hari paling berat nanti.

Wahai dzat pemilik hati,
Persatukanlah hatiku dengan dia yang mencintaimu lebih dari apapun,
Dia yang menjadikan iman sebagai pondasinya,dan ilmu sebagai bekalnya dalam mengarungi samudra kehidupan,
Dia yang dapat membimbingku agar lebih baik lagi, juga Dia yang selalu menunaikan segala perintahmu dan selalu menghidupkan sunah sunah rasulnya, Dan dia yang dapat menjadi imam terbaik bagiku, dan melengkapkan segala kekuranganku, Dia yang senantiasa menggenggam tanganku dalam ketaatan, dan senantiasa mencari ridha darimu,
Berharap surga menjadi tempat kami di akhirat kelak.
🕊🕊🕊

- dear sang khaliq-
                                    🍃
               -pelangi parisya Azzahra-

TIGA BELAS TAHUN LALU

"Papaaaaa, lala kangen sama papaa, oh yaa hali ini aku ulang tahun, ayo kita potong kue baleng- baleng"
ujar diriku yang dikuncir kuda dan diponi ala dora, saat itu aku belum bisa menyebutkan huruf 'r' dengan benar.

Pelangi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang