#CHAPTER 6

3.9K 132 39
                                    

'Dia! Pembunuh!'

Saat ini lah seorang gadis riang bernama Ariesa sedang tidur terlelap dengan selimut tebal nan panjangnya ia tebarkan di setiap sudut kasur empunya agar dapat menutupi seluruh bagian tubuh terkecuali kepala.

Dan tak lama kemudian Ray seorang sahabat gue datang ke rumah tanpa memberitahu gue dan sialnya gue pun ngga tau kalau dia bakal ke rumah.

Tok,tok

"Iya bentar!" Teriak Vienta mama gue dari arah dapur.

Kriet,

"Ada apa kamu ke sini?" Tanya mamaku kepada seorang lelaki yg saat ini sedang berada di ambang pintu.

"Saya harus bicara serius dengan Tante." Jawabnya dengan nada formal.

"Oh? Masuk dulu, masuk."

Setelah mama gw mempersilahkan Ray untuk duduk disitulah mereka mulai berbincang bincang sambil ditemani teh hangat yang telah tersedia di meja ruang tamu ku.

"Shin kembali Tante." Katanya to the point.

"Apa!" Uhuk,uhuk.
Setelah mendengar pernyataan yg dilontarkan. Oleh Ray tanpa tersadar mama tersendat oleh roti isi yg baru saja dimakannya dan membuatnya tersedak.

"Eh? Tante ini,ini minum dulu." Katanya sambil menyodorkan segelas teh yg telah terpampang di meja ruang tamu.

Setelah sekiranya mama telah merasa baikan,mama pun segera memberikan pertanyaan yg sama dengan persoalan yg dibahas oleh Ray sebelumnya.

"Maksud kamu?"

"Iya Tante, SHIN JECKAR. Dia telah kembali."

"Tidak, kau bergurau bukan? Saya tau betul kamu, kamu bergurau kan?"

"Tidak Tante,saya ber..."

"Ma!" Teriakku dari lantai 3.

"Ariesa!" Kata keduanya serentak.

"Kenapa ka-lian kaget? Huwa,huwa." Uapanku setelah bangun tidur sukses membuatku memutuskan untuk kembali lagi ke dalam kamar dan melanjutkan mimpi indah gue di siang bolong ini.

"Huh,untunglah." Mamaku pun langsung mengelus dada aman,dan sesegera mungkin melanjutkan percakapannya dengan Ray tadi.

"Kamu becanda kan?"

"Gini aja Tante,kalo Tante mau bukti besok Ray usahain Ray bakal motret Shin diam²,oke?"

"Yaudah, Tante juga takut ntar Ariesa malah kedengaran,dan semua ini bakal..."

"Iya Tante iya,kalau begitu Ray pamit dulu ya Tante, Assalamualaikum!"

"Iya, walaikumsalam."

Setelah pintu utama telah tertutup dan hilangnya kehadiran Ray,membuatku tak lama kemudian terbangun dan mulai memapah kaki turun ke bawah untuk sekedar melihat kulkas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A PYSCOPATH? MY PAST?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang