07. Oksigen

166 29 21
                                    

Sider=bisulan

--

Sejak kejadian kemarin, Hangyul dan mama menjadi overprotektif kepada Minsu. Mereka berdua begitu khawatir jika penyakit Minsu akan kambuh tiba-tiba.

"Mama nggak usah khawatir, oke? Minsu baik-baik aja kok." Minsu berusaha meyakinkan Yoona. Pasalnya, wanita yang selalu Minsu panggil mama itu sangat khawatir jika anaknya pergi ke sekolah dengan wajah pucat.

"Ada Hangyul, ma. Hangyul bakal jagain Minsu." Hangyul ikut meyakinkan mama. Hangyul mengerti jika adik bungsunya bosan terus-terusan berada di rumah. Apalagi ini sudah menginjak minggu ketiga semenjak Minsu keluar dari rumah sakit.

"Boleh ya, ma?"

Tidak lama, Yoona mengangguk. "Tapi janji sama mama, kamu jangan bergerak berlebihan dulu!"

Bibir pucat Minsu menampilkan senyum manisnya. Tangan kecilnya mengangkat jari kelingking, menautkan pada jari kelingking Yoona.

"Janji!"

***

"Kamu baik-baik aja kan, Minsu?"

"Kamu sakit apa sih?"

"Aku kangeeen kamuu.."

Minsu senyum. Adik Lee Hangyul itu begitu bahagia ketika teman-temannya menghampiri dan memeluknya.

"Aku juga kangen kalian," ucap Minsu, tubuhnya membalas pelukan teman-temannya.

"Yuri, Hanam, Elsa, boleh nggak Minsu-nya di suruh duduk dulu? Kasihan, Minsu nggak boleh berdiri lama-lama." Hangyul menperingati, sambil senyum manis tentunya.

"Oohh iya, kak. Ayoo.. Minsu, kamu duduk sini," kata Yuri, mempersilahkan Minsu untuk duduk di bangkunya.

"Makasih, Yuri."

"Kakak ke kelas dulu, ya? Kamu inget apa kata mama tadi, jangan bergerak berlebihan dulu!"

Minsu mengangguk. Hangyul mengusak kepala adiknya. "Sehat-sehat ya, dek."

Sebelum Hangyul benar-benar pergi meninggalkan kelas Minsu, Hangyul sempat berpesan kepada teman-teman Minsu di kelas. "Kalian jaga Minsu, ya? Kalau adik saya kenapa-kenapa, tolong hubungi saya, oke?"

***

Sudah empat jam berlalu dan Minsu masih baik-baik saja bersama muka pucatnya.

Kali ini, anak Lee itu pergi ke kantin tanpa teman-temannya. Teman-temannya sedang berganti pakaian untuk olahraga setelah istirahat pertama.

Begitu sampai di kantin, Minsu tidak menemukan satu pun kursi yang kosong. Kantin kali ini penuh, Minsu yang memesan makananpun harus berdesak-desakkan dengan beberapa orang, sehingga membuat kepalnya kembali pusing.

"Kamu oke?" tanya seseorang, tangannya menepuk bahu Minsu.

Minsu menoleh, tersenyum kepada seseorang tersebut, itu kak Yunseong.

"Aku oke, kak."

"Wajah kamu pucat, kamu masih sakit?"

Minsu menggeleng. "Aku udah baikkan kok, kak."

"Yaudah, jangan berdiri di sini terus. Kita gabung tuh sama mereka." tunjuk Yunseong pada meja yang berisikan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Love | Keum DonghyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang