06. Rahasia Hangyul dan Donghyun

161 26 4
                                    

Sudah beberapa lembar tisu yang di gunakan Minsu. Namun, darah yang mengalir di hidung belum juga  berhenti.

Minsu panik, seingatnya dia tidak pernah mimisan begitu hebat.

Minsu buru-buru keluar dari kamar nya, dengan kedua tisu yang menutupi lubang hidung.

"Heh? Kenapa?" tanya Hangyul, kebetulan kakak baru saja keluar dari kamar nya.

"Hidung adek keluar darah banyak banget, kak. Nggak mau berhenti dari tadi" Minsu hampir saja menangis, buru-buru Hangyul merengkuh adiknya.

"Kamu tenang, jangan panik. Yuk, kita turun, kita ke rumah sakit"

Hangyul menuntun adiknya menuju lantai bawah, tidak lupa memakaikan jaket untuk adik kecil nya.

Sampai di garasi, Hangyul pusing sendiri, saat di keadaan panik seperti ini, mobil yang biasa Hangyul pake tidak ada di garasi.

"Deekk?? Mobil kok nggak ada?"

"Di pakai mama keluar kota, kak"

Hangyul menghela nafas panjang. Terpaksa, dia harus membawa adiknya ke rumah sakit menggunakan motor gede.


***

20 menit Hangyul dan Minsu bisa sampai di rumah sakit. Segera saja Minsu dibawa masuk oleh para suster ke ruang UGD.

"Kak, tunggu disini, ya? Dokter akan menangani pasien".

Hangyul mengangguki apa yang dikatakan suster.

Daripada menunggu didepan pintu UGD, Hangyul memilih duduk di kursi tunggu yang berada tidak jauh dari tempat nya berdiri.

Sambil menunggu, Hangyul sempat menghubungi Jeno, adik pertamanya. Hangyul sengaja memilih Jeno untuk di hubungi daripada sang mama.

Hangyul tahu, jika mama mengetahui anak bungsunya masuk rumah sakit, mama pasti akan buru-buru pulang ke rumah.

Hangyul tidak mau mama pulang dengan keadaan panik, apalagi mama harus menyetir.

"Halo, Jen?"

"Kenapa, bang?" Hangyul bisa mendengar suara adiknya. Hangyul pikir, adiknya tidak akan mengangkat telepon nya.

"Lo, bisa ke rumah sakit, nggak?"

"Ngapain? Malam-malam gini, lo sakit? Heh, kalau sakit aja lo hubungin gue!"

Hangyul menghela nafas perlahan, berusaha mengontrol emosi nya.

"Bukan gue yang sakit. Meskipun gue sakit, gue nggak akan pernah hubungin lo!"

Hangyul bisa mendengar jelas suara decakkan dari seberang telepon. "Ya ya yaa.. Terserah lo aja, Lee Hangyul!"

"Buruan ke rumah sakit, adek lo masuk UGD!"

"Babi! Lo nggak becus banget jagain adek gue!"

Pip

Daripada mendengar umpatan tak jelas, Hangyul memilih mematikan handphone nya.

Sudah 10 menit berlalu. Namun, baik suster maupun dokter belum juga ada yang keluar dari ruang UGD.

"Lama banget perasaan"

Hangyul yang kelewat bete sama ngantuk, buru-buru beli kopi sebelum dokter keluar.

Namun, Hangyul tidak sengaja melihat sosok pria yang dulu ia banggakan dan di jadikan panutan.

Pria itu bersama seorang wanita, anak perempuan kecilnya dan,

Keum Donghyun?

Hangyul yang penasaran segera menghampiri pasangan keluarga yang tengah berdiri di depan meja administrasi.

"Papa?"

Baik pria yang di panggil papa oleh Hangyul, wanita yang Hangyul kenal dan Keum Donghyun menoleh dengan wajah kaget.

"H-hangyul, nak, k-kamu sedang apa disini?" Donghae berbicara terbata.

"Aku yang harus nya bertanya, pa. Papa ngapain disini sama tante Younha?"

Donghae hendak menjawab, namun tertahan ketika perempuan di sampingnya angkat bicara.

"Papa kamu lagi nganterin tante check up kandungan nih, Gyul"

Dahi Hangyul mengernyit. "Kok di anterin sama papa? Om Yunho mana?"

"K-kak Hangyul, se-sebaiknya kakak pergi dari sini" Donghyun angkat bicara, suaranya terdengar bergetar.

Younha mendorong badan Donghyun. Membiarkan anak itu tidak membawa Hangyul pergi.

"Yunho udah nggak ada, papa kamu sekarang ini adalah suami tante dan papa Donghyun tentu nya"

Hangyul shock. Jadi, alasan tante Younha pindah adalah untuk bisa bersama dengan Donghae? Dan, mengkhianati sahabat nya sendiri?

"Cih, ternyata tante itu busuk ya? Bisa-bisanya mengambil papa dari mama"

"Jangan pernah panggil tante Younha, tante busuk! Dia mama kamu juga, Lee Hangyul!" papa sedikit berteriak.

"Mama? Astaga, aku nggak akan pernah menganggap dia mama, wanita busuk yang merebut suami sahabatnya sendiri"

"K-kak Hangyul.." Donghyun bersuara lirih.

Hangyul hendak membalas lirihan Donghyun, namun Hangyul dapat mendengar suara suster memanggil salah satu keluarga dari Lee Minsu.

"Kak? Minsu kenapa?" tangan Hangyul ditahan oleh Donghyun, anak laki-laki itu mengejar Hangyul hingga pintu UGD.

"Lo nggak usah tahu keadaan adek gue!"

"Tapi, kak--"

"Lo nggak malu apa? Setelah lo rebut papa dari Minsu, lo masih temenan sama Minsu?"

Mata Donghyun memanas. Ini yang ia takuti dari dulu, keluarga Lee pasti akan marah besar jika tahu bahwa om Donghae menikah dengan mamanya-- Younha.

"Kak, please! Jangan kasih tahu tentang ini, aku nggak mau Minsu benci aku, kak"

"Oke! Gue rahasiain ini dari Minsu, tapi, mulai dari sekarang lo jauhin Minsu!"

"Kak?.."

***

Halooooo..
Maaf update nya lama, hehe..
Semoga suka, maaf kalau kayak sinetron huhuuu😖

First Love | Keum DonghyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang