"KAK EUNBIII!!"
"Apasih Jin teriak-teriak?"
"Liat tumbler gue ga?" Tanya Hyunjin.
Kini kondisi dapur sudah berantakan. Rak-rak piring sudah semuanya terbuka. Ulah siapa? Jelas Hwang Hyunjin.
"Tumbler yang mana sih?" Tanya Eunbi balik.
"Tumbler Starbucks item." Jawab Hyunjin. Masih sibuk mencari tumblernya.
Eunbi terdiam sebentar.
GAWAT.
Tumbler yang Eunbi isi jus mangga dan beri ke Lino adalah milik Hyunjin.
Eunbi meneguk saliva nya.
"Engga tuh ga liat. Coba cek kamar lo atau Yeji siapa tau ada disana."
Hyunjin mengangguk. "Oia belom gue cek."
Setelah berucap demikian, Hyunjin berlari ke lantai atas, menuju kamarnya dan Yeji.
Eunbi buru-buru mengambil ponselnya. Menghubungi Sakura.
Eunbi menghembuskan napas nya. Sakura memang keras kepala dan tidak bisa dibantah.
Tidak lama Sakura mengirimkan sebuah kontak. Yang Eunbi yakini milik Lino.
Bermodal dengan celana pendek dan sweater kebesarannya. Eunbi berlari memesan ojek online menuju supermarket tempat Lino berada.
Sesampainya di supermarket, Eunbi celingak-celinguk. Bodoh sekali dirinya pergi ke supermarket dengan pakaian seperti ini.
Akhirnya Eunbi memutuskan menelepon Lino agar ia bisa kembali secepatnya ke rumah dan mengembalikan tumbler milik Hyunjin.
"Halo Lino?"
"..."
"Lo dimana?"
"..."
"Oke, tungguin. Gue kesana."
Eunbi kini berlari menuju stand daging. Katanya Lino ada disana.
Sesampainya disana. Eunbi melihat sosok yang mirip dengan Lino.
Eunbi menghampiri dan menepuk pundaknya.
Lelaki itu terkejut lalu memutar tubuhnya. Menemukan Eunbi dengan celana pendek, sweater kebesaran, sendal hotel dan rambut yang dicepol asal-asalan.
"Hai." Sapa Eunbi.
Lino mengangguk. "Lo marathon kesini? Sampe keringetan gitu?" Tanyanya, kembali berbalik memilih daging.
Eunbi mengambil posisi di samping Lino, "Udah mana tumblernya. Gue takut diamuk Hyunjin."
"Ada di nyokap gue. Katanya jus buatan lo enak." Kata Lino.
"Ambilin dong, gue mau cepet-cepet balik."
"Kenapa?"
Lino menyerit heran. Padahal Eunbi baru saja tiba.
"Malu gue, ini baju rumahan gue pake kesini."
Eunbi menundukkan kepalanya. Melihat-lihat daging dihadapannya sembari melepas cepolannya.
"Lucu kok, gausah malu."
Lino ngomong sih enteng. Gatau ini hati Eunbi kaya gimana.
"Kak, udah selesai pilih daging?" Sebuah suara tiba-tiba menginterupsi Lino dan Eunbi.
"Bentar mah, kakak bingung diantara dua ini." Lino menjawab.
Ini mamanya Lino? Pikir Eunbi.
Eunbi menyenggol lengan Lino. "Itu nyokap lo?"
"Hm"
"Ambilin dong tumbler gue."
"Mah, ini temen kakak mau ngomong." Lino tiba-tiba berbalik, lalu menyimpan daging yang sudah ia pilih ke trolley.
Eunbi terdiam kaku. Gawat.
"Kamu sama temen kamu kak?" Tanya Mama Lino.
"Iya, tuh anaknya yang didepan mama." Jawab Lino.
SIALL!!!
Eunbi berbalik, memberikan senyum nya pada Mama Lino. Padahal dalam hatinya, ia terus-menerus mendumel mengenai Lino.
"Halo tante." Sapa Eunbi.
Mama Lino ikut tersenyum. "Halo. Siapa namanya cantik?"
"Eunbi tante."
Mama Lino mengangguk. "Cantik ya, seperti namanya."
Eunbi hanya tersenyum. Matanya menatap Lino menyuruh nya untuk cepat-cepat mengambil tumbler milik Hyunjin.
"Ma, dia yang buatin mama jus mangga." Ujar Lino.
"Oh nak Eunbi yang buat? Pintar kamu buatnya. Jus nya enak. Tante suka."
Mama Lino memberikan senyumnya lagi pada Eunbi.
"Wah makasih banyak tante. Saya ikut seneng kalo tante suka."
Mama Lino mengangguk lalu menatap Lino. "Mama udah beres, kamu mau ikut pulang atau main dulu sama Eunbi kak?"
Mama Lino menatap Lino dan Eunbi dengan senyum jahil.
Lino menyenggol lengan mamanya. "Ma apaan sih?"
Mama Lino kembali tersenyum. "Kayanya masih mau disini ya kak? Yaudah mama pulang sendiri kalau gitu."
"Eh jangan tante, Minho pulang aja sama tante. Saya bisa pulang sendiri kok."
"Gapapa Eunbi, ini belanjaannya banyak, sedangkan Minho bawa motor." Jelas Mama Lino.
"Udah ya, mama duluan. Mau bayar belanjaannya dulu." Ujar Mama Lino.
"Kak, kalau mau main sama Eunbi sana pergi. Mama setuju." Bisik Mama Lino.
"Ma, apaan sih!"
halo?
hehe makasih buat kalian yang udah baca sampe sejauh ini. ga nyangka bakal nerima feedback seluar biasa inii.
oia, kalo boleh aku minta kritik dan saran kalian dong buat work ini.
plus dikedepannya kalian mau cerita ini bakalan kaya gimana?
terimakasih banyak ya gaiss❤️
oia satu lagi, selamat tahun baru semuanya! berharap 2020 jadi tahun yang lebih baik daripada 2019!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] prekognision [✓]
Historia Cortakatanya lee minho bisa baca masa depan ya? [lee know × sinb] ©natadecocow; 2019