9. Perihal hati

10 1 0
                                    

Tuan
Tak perlu merasa bersalah. Sedari dulu, Aku telah akrab dengan luka. Berusaha dengan sendiri untuk menyemai tawa. Dengan segala luka yang mendera.

Tuan...
Tak perlu merasa bersalah. Ini semua memang salahku yang membangun harapan. Berharap itu menjadi kenyataan. Namun berakhir menyadi khayalan.

Tuan...
Tak perlu kau risaukan. Perihal hati, ia sudah kebal dengan segala duka. Sedari dulu, telah tertempa lara tanpa ada habisnya

Tuan...
Harapku, hanya ingin kau mengerti. Rasa yang kupunya sungguh. Tanpa pernah luruh. Namun, sekarang aku tidak tahu. Kepada siapa rasa ini akan berlabuh?



Sidoarjo, 19 desember 2019

NabastalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang