1. ditolak?

5 3 0
                                    

Kina berjalan santai menuju ketempat dimana unit sekolahnya berada. Sambil bersenandung ria, Kina berjalan dengan pandangan lurus kedepan mengabaikan orang-orang yang tengah bernyanyi diatas panggung, dan penonton yang sibuk berjoget mengikuti irama musik.

Saat sedikit lagi akan sampai pada tujuannya, tiba-tiba dua cwok berdiri dan menghadang, membuat Kina terpaksa menghentikan langkahnya. 1 diantara dua cwok itu menatap Kina sengit,

"Dari mana aja lo? dari tadi gue nyariin tau!" Ucapnya tiba-tiba.

"Dari taman." Balas Kina datar, Cwok itu mendengus sambil berkacak pinggang, kembali menatap Kina sengit.

Yang ditatap pun tidak peduli dan malah memiringkan kepalanya, melihat dengan teliti kearah pipi cwok itu yang ternyata terdapat luka gores yang mulai terlihat karena mengeluarkan darah. Cwok itu mengernyitkan dahi saat tangan Kina mengusap pipinya pelan, dia meringis pelan saat merasakan perih dan panas disekitar pipinya.

Selama beberapa menit, Kina masih meraba-raba luka gores itu hingga,

"Ehem!" Deheman dari cwok yang merasa diabaikan, mengintrupsi dua insan yang sedari tadi sibuk dengan dunia mereka.

"Plis deh, gue bukan pohon kali, eh- Val? sejak kapan di pipi lo ada luka gores gitu," tanyanya saat baru menyadari luka gores yang ada dipipi Reval.

Reval kebingungan sendiri, kemudian mengusap pipinya pelan. Cwok itu kembali meringis dan dilihatnya ada darah disana. Memang tidak banyak sih, tapi kan tetap saja itu darah.

"Sejak kapan ya?" tanyanya polos, membuat dua orang berbeda gender yang berada dihadapannya memutar bola mata jengah.

"Ya, mana kita tahu dodol!" jawab Kina, yang dibalas anggukan kecil dari cwok disampingnya.

"terus siapa yang tahu dong?" Tanya Reval kembali.

Kina menggeram "Isak Lavinder tolong bawa dan obati luka sekaligus kebodohan dari saudara Revalion Adhitama ini segera,"

Cwok yang bernama Isak itu dengan cepat langsung memberikan hormat bak pasukan pada Kina, kemudian segera membawa Reval menuju ke uks yang memang sudah disediakan oleh panitia perlombaan.

Kina menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah laku kedua cwok itu. Diapun memutuskan pergi ke stand makanan untuk membeli beberapa camilan dan minuman untuk dirinya.

***

Beralih ketempat lain, dimana Keno tengah berjalan kesana kemari sibuk memeriksa, mengawasi, memberi instruksi pada panitia tiap bidang perlombaan. Karena dia selaku ketua pelaksana nya, jadi dia yang paling sibuk diantara semua panitia yang lain.

Keno berjalan menuju kesisi panggung untuk berteduh sebentar. Matahari saat ini sudah berada tepat diatas kepala, membuat keringat mengucur dipelipis laki-laki itu, segera saja dia mengusapnya dengan tisu yang ada dimeja panitia.

Saat dirinya mengangkat wajah, pemandangan pertama yang membuat hatinya sejuk seketika adalah seorang gadis dengan rambut yang dikuncir kuda yang baru dikenalnya 30 menit yang lalu ditaman, tengah berdiri distand camilan sambil celingukan kesana kemari.

Ternyata stand itu tidak ada yang menjaga,

Sebuah senyuman tiba-tiba terbit di bibir seorang Keno. Tanpa berfikir panjang, Keno segera berlari ketempat gadis itu. Dengan nafas yang ngos-ngosan, Keno bertanya,
"mau beli apa kak?" tanyanya.

Kina yang tengah memilah-milah makanan ter intrupsi untuk mengangkat kepalanya lalu melotot saat melihat Keno yang sudah berdiri dihadapannya.

"Makanan lah masa beli bensin," ucapnya mencoba bersikap santai.

Ingin rasanya Keno tertawa karena jawaban lucu yang dilontarkan Kina, tapi takut gadis itu pergi jadi dia hanya mengulum bibirnya.

"Nih, jadi berapa?" Kina sudah memilih makanannya -berbagai macam keripik dan juga dua kotak susu coklat- Keno tersenyum manis kearah gadis itu.

"ditanya kok malah senyum," Ujar Kina sambil mengernyitkan dahi.

Keno memberikan kantong kresek pada gadis itu, "itu semua gratis buat lo."

"Eh? Kagak kagak! apaansih masa jajan gak di bayar," protes Kina

"Gak papa. Ambil aja, lo cukup bayar itu semua dengan pertemuan ketiga kita besok sepulang sekolah di alun-alun ya!"

Kina bengong. Otaknya loading seketika, mencoba mencerna maksud dari perkataan Keno. kemudian,

" ish! Gak mau, gak mau! nih gue balikin jajanan nya. bay!" ucapnya sambil berlalu meninggalkan makanan yang sudah dalam kresek bersama Keno yang tampak sama-sama kecewa disana.

Saat tengah meratapi nasibnya, tiba-tiba Keno terkejut karena tepukan seseorang dipundaknya, "Bang! ngapain lo disini? jajankah?" Tanya orang itu.

"Ah enggak juga. Tadi stand ini ada pembeli dan gak ada yang jaga. Jadi gue kesini" ucap Keno masih dengan raut wajah kecewanya.

"Oh. Kalo gitu biar gue aja yang jaga. Lo istirahat di uks aja bang, tu muka udah pucet gitu."

Keno mengangguk sekali. Sebenarnya dia tidak lelah, tapi karena penolakan mentah-mentah dari Kina tadi yang membuatnya jadi tidak bersemangat untuk bekerja.

Jadi, Keno memutuskan untuk berbaring sebentar di uks, dengan itu semangatnya akan pulih.

Bersambung...











#NoteAuthor

Hehe.

Bagaimana? Bagaimana?

Maaf jika masih ada typo bertebaran, karena tadi nulisnya rusuh.

Komentar dan sarannya ditunggu ya ^_^

Cerita ini murni dari imajinasi dan halu author sendiri. Dan Jika sudah membaca, usahakan dan biasakan tinggalkan jejak ya teman-teman.

Salam sayang, dari Delion.

Pesannya : jangan sampai lupa pada dunia nyatamu, teman.

Seeyoubaybay

SimpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang