Pelajaran pertama sudah berlalu. Kalian tahu Keira itu tipe orang yang gak betahan di kelas, maka dari itu bagaimana pun caranya Kei tetap usahain untuk keluar kelas sekedar merefreshkan pikirannya.
"El temenin gw yuu ke kamar mandi" ajak Keira.
"ah kebiasaan lu" Elina pun langsung menutup bukunya.
"buruan"
"bawel"
Mereka pergi melewati koridor yang menuju lantai pertama. Kondisi koridor sangat sepi karna memang masih ada jam pelajaran kedua. Terlihat di lapangan ada Devan dan teman sekelasnya yang memang sedang ada pelajaran olahraga.
"eh El duduk sini dulu yu" rengek Keira sambil menarik Elina untuk duduk di bangku samping lapangan. Elina yang memang tidak bisa menolak pun hanya pasrah.
"Devan ganteng bgt yaa Kei kalo lagi maen basket"
"biasa aja ahh" Keira melirik ke arah Elina. Dan mata Keira pun berbinar-binar ketika melihat sesuatu yang menurutnya menarik. Sesuatu itu berwarna hijau dan menempel di rambut Elina.
Keira mengambil sesuatu itu yang ternyata adalah seekor belalang.
"liat nih El, makanya rajin-rajin keramas" Keira menunjukkan belalang itu tepat didepan muka Elina.
"aaakh!!! Buang gak looo!" Elina berdiri sambil berteriak histeris. Bacot Elina itu luar biasa guys, makanya gak heran kalo sekarang Devan dan teman-temannya melihat ke arah mereka berdua.
Devan yang bingung apa yang terjadi pada mereka berdua pun terus menatap dan meneliti ke arah mereka.
Sadar dengan apa yang dilakukan Keira, Devan pun memberi kode pada Kei dengan memelototi dan menatap tajam Keira dari jauh. Keira yang merasa dalam keadaan tidak aman pun langsung menarik Elina menuju kelasnya.
Belalang pun masih setia bertengger ditangan Keira. Elina yang tahu apa yang akan dilakukan Keira di kelas nanti pun hanya menatap jengkel Kei.
"hobi banget ya lu bikin kelas yang aman damai tentram jadi ribut" ucap Elina sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Keira hanya terkekeh mendengar ucapan Elina.
_-_-_
Di kelas
Keira melihat keadaan kelas yang sudah tidak ada gurunya sepertinya jam nya sudah habis. Dia mencari mangsa yang menurutnya asyik buat dikerjain. Dan sampailah target Keira pada sekumpulan geng cewe-cewe yang bisa dibilang geng paling ribet, so cantik dan bermake-up tebal.
Keira menghampiri sekumpulan geng tersebut.
"woy lagi pada ngapain nih? " tanya Keira basa basi.
"apa sih lu, tumben banget ke sini" jawab salah satu dari geng tersebut.
Keira yang melihat sepertinya ini timing yang pas ia pun langsung melancarkan aksinya.
"ih kalian gak boleh begitu sama aku, aku kesini mau kasih kalian sesuatu"
Keira pun langsung membuka telapak tangannya dan seketika membuat geng tersebut teriak histeris. Keira yang semakin nafsu untuk menjaili mereka pun langsung melempar belalang tersebut kearah mereka. Mereka pun langsung lari sambil berteriak histeris, sedangkan Keira hanya tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Kelas Devan sudah selesai olahraga, dan sekarang Devan dan teman-temannya sedang berada di koridor menuju kelasnya.
" eh di kelas mipa 3 rame banget ya, ada apa sih? " tanya Bagas pada Devan dan teman-temannya.
" itu kelas Keira kan? Coba aja yuk liat " jawab Reyhan, diantara Bagas dan Gilang, Reyhan lah teman Devan yang paling kepo.
Devan yang merasa terjadi sesuatu di kelas Keira pun langsung mampir sebentar, yang kebetulan kelasnya bersebelahan.
Devan menghampiri Elina yang sedang berdiri di depan papan tulis.
"ada apaan si El?" tanya Devan.
"itu kelakuan sahabat lu" Devan pun mengikuti arah pandang Elina yang mengarah ke Keira yang sedang tertawa terbahak-bahak.
" wih seru juga itu kayanya " Gilang ikut melihat apa yang dilakukan Keira.
" isengnya gak berubah ya dari dulu, padahal kalo di isengin sama geng itu dia langsung ngadu ke kita hahaha " Reyhan ikut mengomentari kelakuan Keira.
Saat Devan tahu apa yang dilakukan Keira, dia langsung menghampiri Kei dan menjewer telinga Kei.
"aduhh duhh sakitt ihh" teriak Keira dan langsung melihat siapa pelaku yang menjewernya.
"kebiasaan lu itu gak berubah yaaa dari dulu, padahal kalo diisengin balik langsung ngadu ke gw"
Keira yang mendapat wejangan dari Devan pun hanya mempoutkan bibirnya dan langsung pergi ke bangkunya meninggalkan Devan.
"dih ngambek ceritanya" Devan dan teman-temannya pun langsung keluar kelas Keira dan masuk ke kelas sebelah karna bel masuk sudah berbunyi.
Keira yang melihat devan keluar pun hanya memandangi nya 'dasar cowo gak peka, cara gw mah bujuk gw kek, minta maaf kek gitu'
_-_-_
Ketika di parkiran ingin pulang, Devan merasa ada yang berbeda dengan Keira. Devan yang melihat Keira cemberut pun berusaha merayu nya.
"Keiii masih ngambek soal tadi, huh?" Devan mencolek pipi Keira.
"ck apaan si colek-colek"
"yaelah Kei, maksud gw kan tadi nasihatin lu doang"
"udah ah jangan ngambek, gimana kalo nanti beli es krim dulu" Devan terus berusaha membujuk Keira.
Ketika mendengar kata es krim pun mata Keira langsung berbinar dan mulai tersenyum.
" ayoo beneran yaa beli es krim " Keira menatap mata Devan dengan puppy eyes nya. Dalam hati Kei, ia merutuki dirinya yang murahan sekali hanya dibujuk dengan es krim dia langsung mau.
Devan yang melihat Keira pun gemas dan mengiyakan permintaan Keira sambil mengacak rambutnya.
Ketika sampai di kedai es krim, Keira langsung turun dari motor Devan dan berlari masuk ke dalam kedai.
"mba aku mau es krim vanilla dengan toping kacang almond yaa"
Devan pun langsung menghampiri Keira.
"Kei di lepas dulu helmnya"
Keira yang mendengar Devan bicara seperti itu pun langsung reflek memegang kepalanya. 'OMG ternyata masih gw pake helmnya, gila malu banget gw'
Devan yang menyadari raut wajah Keira pun hanya menahan tawanya dan langsung melepas helm di kepala Keira.
Setelah pesanannya selesai dibuat, Keira langsung meninggalkan Devan begitu saja.
'eh kampret gw yang bayar dong es krim lu' batin Devan ketika melihat Kei sudah pergi keluar.
TBC~
NEXT CHAPTER? Vote nya dulu laahh
YOU ARE READING
Friendshit [ Devan x Keira ]
Romance❌PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❌ 🔸cerita murni hasil dari imajinasi sendiri. Gw anti plagiat² club 😏 "mba aku mau es krim vanilla dengan toping kacang almond yaa" Devan pun langsung menghampiri Keira. "Kei di lepas dulu helmnya" Keira yang mendengar...