Pelangi adalah Cinta

5 0 0
                                    

Semua akan berlalu, yang berlalu menjadi pelajaran bagi kita. Hidup didunia yang serba cepat ini, membuat kita harus menyamakan langkah kaki dengan yang lain dalam bentuk jalan lain.

Jalan memang berbeda, rezki setiap hamba memang berbeda. Bukan berarti kita diam menanti apa yang tidak terlihat. Mari berjalan keluar melihat apa yang ada. Menikmati apa yang ada secara gratis.

Semua berlalu meninggalkan semu, apa yang telah saya pelajari membuat saya sulit. Seakan tidak ada keridhoan dalam perjalanan ini. Ini sangat melelahkan pada akhirnya jika kita tidak paham apa yang sebenarnya terjadi.

Disini, aku mulai meraba-raba diri ini. Mulai menentukan jalan ulang dan mencari apa yang seharusnya saya miliki untuk mendongkrak perjalanan panjang yang harus ditempuh ini.

Aku menemukan diriku ini berjalan diatas nilai sastra yang tinggi. Membuat seakan semua bisa berbicara dengan indah, dengan tutur kata yang manis. Melenakan manusia dari kejahatanya.

Perjalanan yang sulit dalam berbahasa harus diimbangi dengan gambar-gamabr yang menarik perhatian, pada dasarnya mata digunakan untuk melihat hal yang indah berbentuk dan berwujud. Jika hanya tulisan, hanya kelelahan saat mulai mengeja makna yang akan tergambarkan dalam tulisan. Itulah aku harus bisa membuat gambar yang indah, menceritakan apa yang ada diantara tulisan.

Sastra yang tinggi, seharusnya dilafadskan oleh suara yang merdu. Suara yang membangkitkan pendengar untuk diam sejenak dan mendengarkan dengan penuh perasaan. Merasakan bahwa ritme kehidupan ini dibutuhkan untuk berdiam sejenak menikmati suara yang mulai mengajak kebaikan.

Suara dalam bentuk rekaman, yang sulit diterjemahkan oleh manusia yang tidak berbudi bahasa luhur, oh sebaiknya suara yang menerjemahkan manusia untuk berbudi luhur, bukan sebaliknya.

Bukankah, pada akhirnya manusia disuruh untuk berbuat baik kepada orang lain dan mengajak manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kedamaian yang diharapkan agar benar-benar terwujud. Terealisasi dalam tatanan hidup masyarakat dan dinikmati oleh anak cucu kita. Ini adlah simpanan yang paling berharga.

Beberapa orang yang bisa dijadikan refensi terutama adalah orang muslim yang berbudi luhur, tidak mengutamakan kepentingan dunia di atas segalanya. Mereka tekun dalam bekerja, terus mengupgrade diri mereka dalam iman dan taqwa dan pengetahuan mereka. Tidak pernah puas dengan apa yang diperoleh dari pengetahuan, mereka yakin bahwa kalamullah meliputi langit dan bumi dan tidak pernah habis untuk dituliskan.

Mereka bekerja siang malam untuk mencapai ridho Allah, bukan ridho orang lain, pejabat ataupun teman sejawat. Apa yang memnagalir pada tanganya adalah air dari pokok pengetahuan bukan abal-abal, bukan sebuah popularitas. Bukan untuk sebuah namaku.

Semua dikerjakan sebaik mungkin, dipastikan bahwa ini yang terbaik. Terus seperti itu agar tidak ada kesalahpahaman anatara satu informasi dengan informasi yang lain. Menakjubkan, saat semua orang terlena dengan bekerja, menyisihkan sedikit waktunya disiang hari untuk mengingat Allah, sebagai pemberi karunia atas kehidupan ini.

Setelah kesana kemari, mencari referensi aku memutuskan untuk kembali pada Al-quran dan hadis. Semua orang memiliki salah, dan salah tidak boleh kita ikuti. Cobalah cari kebenaran yang benar-benar benar (kebenaran hakiki). Anda akan menemukan dimana jalan anda harus tempuh. Kembali melangkah, disaat lelah mulai menakut-nakuti setiap kegiatan dan terus menyemaikan harap. Bahwa saya berguna, saya bisa melakukan hal yang positif untuk sebuah kebaikan yang tidak bisa dinilai dengan kata-kata atau sejumlah nilai rupiah.

Al-quran menjadi pokok pedoman kehidupan manusia, sedangkan hadis menjadi bagian dari cara implementasi dari pedoman hidup manusia. Agar keduanya berjalan sinkron tidak bertolak memohonlah ampun kepada Allah agar diberi petunjuk "ihdinash shiratal mustaqim"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pelangi ImpianWhere stories live. Discover now