Ada satu hal yang ingin kutanyakan saat dia bilang, "im with her now."
"am i not enough?" tanyaku kepadanya dalam kepala ini.
Dia terdiam, juga aku.
Sehabis makan malam ini dia duduk, sedikit kikuk, sedikit menjauh..entah jauh dalam artian apa tapi aku tahu setengah dirinya hilang saat ini.
"Okay." Jawabku sambil menyimpan sebelah tangan di saku. Kaki aku gerakan pertanda aku memperhatikan tidak memperhatikan, tahu kan biar tidak ketara ada ratusan petasan menyebalkan di dada.
"is that it?" tanyanya. Aku mengagguk. Mau apa lagi? Kamu berharap aku berteriak bahagia karena kamu sudah punya pacar lalu mengajakmu karoke malam ini atau bagaimana?
"ya? Im happy for you, Hin" kataku sambil tersenyum. Selamat Tay, selamat membodohi diri lagi. Patah hati lagi kepada orang yang sama, setelah 5 tahun denial kamu tidak peduli, dia ternyata merasuki hatimu sampai setahun kemarin.. Dia mulai memberimu perasaan seolah nyata? Ha ha ha seolah.
"Me too." jawabnya dengan senang. Dia tersenyum. Tidak ada pilihan untuk menggali liang kuburan sendiri saat ini kan? Makanya aku ikutan tertawa juga, selain itu senyumnya Hin juga menular.
Aku benci itu.
"You've never told me abt her, i wanna see her." Cerocosku seperti orang mabuk. Kepalaku pening dan berat.
"it just happened like that" katanya.
Aku mengangguk, "i see."
Malam itu sehabis kami makan, dia mengantarku pulang. Sepanjang jalan aku bercerita tadi siang bermain dengan Ssing dan Nanon, kami menonton tv lalu karoke sebentar dengan P'Nook dan juga Top Tap, dia mendengarkan dengan tenang seperti biasa..dia hanya tersenyum sambil beberapa kali menimpali. Aku tidak ingin sepi. Meski sepi adalah kata-kata lain yang menenangkan ketika aku bersama Hin, tapi malam ini aku benci kesunyian.
"Thank you, for driving me home Hin" kataku
"It something i always do for you, why are you so weird,"
" Im just being polite na, you crackhead!"
Aku berteriak tapi dia hanya tersenyum aneh. Kini kesunyian menyelinap dan sudah memerangkap. Aku menyerah.
".... Good night Hin, pls drive safely and . . (text me once you in home)" kataku sambil menahan diri untuk mengatakan hal itu, aku selalu bilang padanya untuk mengirimiku pesan setelah dia sampai, agar aku tahu dia sampai dan tentu saja bertemu dengannya tidak mengakhiri sesi rindu begitu saja.
"and?" tanyanya.
" i don't say anything," kataku singkat setelah membuka pintu mobil dan berkata padanya diluar jendela kaca mobil.
Dia mendecak. Aku tahu dia kesal dan capai.
"you always do it," katanya. Aku malas berdebat lagi. Energiku habis untuk pertama kali setelah bertemu denganmu yang mana sangat tidak biasa. Ini melelahkanku sekali.
"Bye Tay," katanya sambil menutup kaca jendela mobil.
"Bye Hin," balasku dan mobilnya pergi melaju meninggalkanku.
Aku menunduk sedih. Sedih?
Kamu tidak bilang good night Hin, kamu bilang bye.
Dan untuk dalam artian apapun.. Kini aku mau mengerti.. Bye.
-
-
Selamat menikmati, ini Tay's Pov ya, kemungkinan bakal ada Neewiee's Pov. udah lama gak nulis mereka datang2 langsung angst. wwkwkwkw.
KAMU SEDANG MEMBACA
TayNew-Complicated
FanfictionMereka berteman untuk waktu yang lama, begitu memang, tetapi mereka sendiri tidak terlalu mengerti. Complicated, kata mereka.