"Aku pergi dulu ya."
"Lagi?" kataku sambil mengacak rambut.
"Kenapa Hin?" tanyanya santai. KEPALA LO santai.
"Chiang Mai? Kenapa mendadak?"
"Aku udah beli tiket 5 hari yang lalu, jadwal juga kosong. Aku kangen Nenek Nat." Jelasnya.
Terus kamu tinggalin gw gitu?
"......." Aku terdiam.
"Emang kamu bisa ikut??" tanyanya lagi.
"......."
" I know it, Aku pergi sekarang ya Hin?" katanya lagi.
Jangan sok-sokan jadi peramal deh Tawan.
Kami terdiam, hanya suara napasnya yang kudengar sekarang lewat ponsel.
Hening.
Jangan tinggalin aku.
Tinggalin aku.
Jangan tinggalin.
Tinggalin.Ikut.. Bawa aku.
"Okay," kataku akhirnya sambil menghela napas. Pembicaraan sudah selesai.
Kulihat layar ponsel berkedip.
Mataku sigap melihat, sedikit berharap, "Aku menjemputmu sebentar lagi. Yaa aku akan hati-hati," balasku padanya.
Dan itu bukan Tay.
.
.
.
PFFUAHAHAHAHHA yakin gak ada yang mao ikut ke Chiang Mai?
Selamat tahun baru. Semoga kita semakin baik ya semuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TayNew-Complicated
Hayran KurguMereka berteman untuk waktu yang lama, begitu memang, tetapi mereka sendiri tidak terlalu mengerti. Complicated, kata mereka.