Attention 2

42.4K 1.9K 174
                                    

Jaemin menggunakan laptop kerja Jeno untuk menonton kartun tiga beruang diatas kasur sembari menunggu Jeno untuk menyelesaikan acara mandinya. Tak lama kemudian, suara pintu kamar mandi yang dibuka terdengar diikuti dengan aroma maskulin yang memenuhi kamar, menandakan Jeno sudah selesai dengan acara mandinya.

Jeno keluar hanya dengan celana pendek, membiarkan badan atasnya yang atletis terekspos meskipun ada Jaemin disana. Sedangkan Jaemin masih acuh dan berfokus pada tontonan dihadapannya.

Merasa diabaikan, Jeno berjalan mendekati Jaemin lalu memeluk Jaemin dari belakang dengan posisi menindih badan Jaemin.

"Apa kau sengaja mengabaikanku, Na Jaemin?" Jeno menggigit tengkuk Jaemin menggunakan bibirnya, membuat Jaemin mengerang protes.

"Aihh kau berat, Mr.Lee," Keluh Jaemin yang setelahnya memberontak agar bisa membalikkan tubuhnya. Sungguh ia tidak bisa menopang tubuh Jeno yang penuh otot itu.

Setelah berhasil membalik tubuhnya, Jeno sedikit memberi ruang, tetapi masih menindih Jaemin dengan kedua maniknya yang langsung menatap pada manik Jaemin.

"Jadi, bisakah kau menjelaskan dirimu mengapa kau menggoda pemuda Wong?" Tanya Jeno dengan lembut, tetapi terselip nada tegas disana. Tangannya terangkat untuk mengusap pipi Jaemin dengan lembut.

Sejenak, Jaemin terbuai dengan perlakuan lembut Jeno sampai ia memejamkan matanya yang mana membuat Jeno semakin terpesona oleh kecantikan pemuda Na. Tetapi hal itu tidak berlalu lama, detik selanjutnya, Jaemin menatap Jeno dengan tatapan menggodanya.

"Aku suka perhatian. Apa ini bentuk kecemburuan?" Jaemin menaikkan satu alisnya, menantang Jeno.

"Aku tidak suka milikku disentuh oleh orang lain. Ah dan aku harus mengingatkanmu, aku tidak suka berbagi," Ucapan Jeno mutlak, dan Jaemin tidak dapat membantah. Kalimat penuh kepemilikan itu, Jaemin menyukainya.

Tanpa menunggu lama, Jeno langsung meraup bibir Jaemin tanpa memberikan Jaemin kesempatan untuk mendominasi ciuman. Bibirnya sudah begitu hapal bagian bibir Jaemin jadilah dengan mudah Jeno menguasai bibir Jaemin, seperti biasanya.

Lidahnya ia mainkan pada bibir Jaemin, memberikan kode yang langsung saja dimengerti oleh Jaemin. Pemuda Na itu membuka sedikit bibirnya, membiarkan benda tak bertulang Jeno bermain didalam goa hangatnya.

Kedua lidah mereka saling bermain di goa milik Jaemin. Lidah Jeno begitu lihai membuainya, terbukti dari Jaemin yang memejamkan matanya menikmati ciuman panas yang sedikit menuntut, dan remasan Jaemin pada bisepnya.

"Nhh slphh.." Kecipak basah itu memenuhi ruangan, meningkatkan suhu ruangan meskipun pendingin ruangan sudah dinyalakan. 

Keduanya enggan untuk melepaskan tautan bibir, tetapi kebutuhan oksigen memaksa mereka untuk menjauhkan bibir satu sama lain. Dada Jaemin naik turun untuk meraup oksigen yang banyak. 

Keadaan Jeno juga tidak jauh berbeda dari Jaemin. Bedanya, tatapan Jeno masih fokus pada Jaemin yang tampak cantik dan juga menggoda disaat yang bersamaan. Mata indah itu setengah terpejam dengan bulu mata dan manik mata yang berair, bibir menggoda itu kini sedikit membengkak dan tampak berkilap oleh penerangan minim di kamar itu. 

"Kau selalu indah, Na Jaemin," Ucap Jeno dengan nada memuja sembari meyapukan telapak tangannya pada pipi Jaemin, membuat Jaemin terpejam menikmati sentuhan lembut tersebut dan tersenyum lebar. Tentu saja, Jaemin suka dipuji.

"But I would like to wreck your beauty into a mess," Kalimat Jeno selanjutnya membuat Jaemin tertantang. Ia kembali membuka matanya, menatap manik Jeno dengan manik miliknya. Bibirnya kini memamerkan senyuman nakal nan menggoda miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Attention (Nomin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang