Nawang [2]

8 2 0
                                    

Saat mereka memasuki hutan, mobil yang dipakai oleh mereka mendadak mogok dan terpaksa harus berhenti dan memperbaikinya.

"Aduh guys, maaf bgt nih mobil gw tiba-tiba mogok, mana didalem hutan lagi nih." ucap Bintang

"Ahela gembel! dicek dulu dong makannya itu mobil sebelum dibawa, gimana sih! nanti kalo kita disini sampe malem gimana?!" ucap Tasya.

Ya Tasya memang terkenal dengan mulut pedasnya, apa yang dikatakan dia dipastikan akan melukai perasaan orang yang mendengarnya.

"Heh Cabe! berisik banget lo! kita kan juga gatau, daritadi juga baik-baik aja mobilnya, sampe disini aja baru mogok!" ucap Anin.

Dilain sisi, Cidra hanya diam dan celingak-celinguk melihat sekeliling hutan. Ia sangat khawatir karena seingatnya hutan menuju desa tersebut sangatlah mengerikan dan berbahaya menurut cerita yang pernah diucapkan oleh Almarhum Bapaknya. Firasat Cidra kian menguat ketika melihat ada sosok yang berlari cepat. Dan seketika Cidra langsung berteriak dan menutup matanya dengan kedua tangannya. Sosok hitam yang besar sedang memperhatikan mereka.

"Maaf Bintang, mobilnya sudah selesai belum? sepertinya sebentar lagi akan maghrib." ucap Cidra

"Maaf Cidra, ini gw lagi mencoba memperbaiki ya. Sabar sebentar," ucap Bintang

'gue tau feeling lo gaenak sama hutan ini' ucap Bintang berbisik pada Cidra. Dan kemudian Cidra pun kaget, ia tidak ingin siapapun mengetahui kemampuannya yang tidak biasa itu.

****
Pukul 18.30 Wib

"Yaampun udah mau gelap, ini mobilnya juga belum bener gimana ya." ucap Cidra mengeluh.

"Iya nih firasat gue makin gaenak, hutan nya terlihat angker banget gak sih?" ucap Anin.

"Guys, gue ada ide gimana kita sekarang biarin mobil ini disini dulu dan kita jalan kaki aja untuk nemuin tempat buat bermalam dulu, soalnya takut diluar gak aman, apalagi ini tengah hutan." Ucap Aldi

"Eh.. Enak aja terus mobil gue gimana? di diemin disini aja gitu? nanti diambil orang gimana?" ucap Bintang.

"Bintang Sanjaya, sekarang lo lebih baik pilih mana, mati ditengah hutan ini karna di mangsa hewan buas atau lebih pilih tinggalin mobil lo disini dulu dan kita cari tempat nginep?" ucap Aldi

"Yaudah deh, gue ikhlasin mobil gue disini. Kalo ada apa-apa sama mobil gue, lo tanggung jawab ya Di!" ucap Bintang

"Iya selow gue kasih mobil lama gue buat lo deh ya!" Ucap Aldi.

"Yaudah sekarang ambil tas-tas kalian di bagasi yang sekiranya ada baju. Terus kita lanjut jalan sebelum malam tiba." ucap Bintang memimpin.

Setelah semuanya mengambil tas masing-masing. Mereka pun segera berjalan menelusuri hutan hingga ia pun menemukan sebuah rumah yang terbilang sangat besar di tengah hutan seperti ini. Tetapi saat mereka ingin melangkah, tiba-tiba tangan Cidra dicekal oleh sosok gadis mungil, yang terlihat begitu menderita.

"Kakk, kakak jangan kesana. Disana berbahaya. Ada Kanjeng Ratu Nawang!" ucap sosok Gadis itu ke Cidra.

"Nawang? saya baru mengetahuinya. Apakah dia pemilik rumah itu?" ucap Cidra

"Bukan hanya pemilik rumah, tetapi dia terkenal di desa ini sangat berbahaya dan sangat dilarang seseorang masuk ke dalam rumah itu. Karena rumah itu telah disegel oleh mantra yang dapat menahannya supaya tidak keluar." ucap Sosok gadis itu.

"Kalau nyawa kakak dan teman-teman kakak tidak mau menjadi taruhannya jangan coba-coba kakak kerumah itu, disana terdapat sebuah ruangan yang tersegel rapat-rapat dan tidak boleh seorang pun membukanya, memasuki rumahnya saja tidak boleh. Orangtuaku dan aku adalah korban darinya. Jika dia keluar dari ruangan itu, maka dia akan membahayakan seluruh warga di desa sebelah." ucap Sosok itu kemudian pergi.

Dilain sisi, Cidra pun kaget ternyata ia telah tertinggal jauh oleh teman-temannya. Dan ia segera berlari untuk menyusul. Dia ingin berbicara kepada teman-temannya agar tidak menuju kerumah itu. Tetapi ia harus berkata apa? apakah ia harus jujur kalau ada sosok yang berbicara kepadanya bahwa rumah itu sangat berbahaya. Ya, Cidra harus mengatakannya.

"GUYS STOP! Kita gak boleh masuk kedalam rumah itu, berbahaya. Sangat berbahaya!" ucap Cidra

"Duh cewek cupu lo tau gak sekarang nih udah malem. Kita gatau harus kemana lagi, satu-satunya tempat yang kita temuin itu cuma rumah ini! kalo emang lo takut masuk yaudah diluar aja sana!" ucap Tasya.

"Tas, rumah itu sangat berbahaya! siapapun dilarang masuk kesana. Katanya disana ada Kanjeng Ratu Nawang." ucap Cidra menjelaskannya

"Tau darimana lo? sok tau banget, alasan klise kayak gitu tuh udah biasa ya! dah lah gue mau masuk!" ucap Tasya

"Anin! Anin plis kali ini kamu harus dengarkan ucapan aku Nin, rumah itu berbahaya. Kita disini mau selamat kan dan menyelesaikan tugas KKN kita? kamu gamau kita semua tewas dirumah itu kan?" ucap Cidra dengan mata berbinar berharap Anin mau mendengarnya.

"Sorry Dra, tapi ini udah malem. Kita cuma numpang aja kok semalaman. Besok juga kita bakal pergi lagi ke desa nya." ucap Anin kemudian berjalan menyambangi teman-teman yang lainnya.

"Ya Tuhan, tolong selamatkanlah kami semua" ucap Cidra dalam hati.

N A W A N GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang