Part - 0 1
-
Based On True Story
-
Pen : AgilRSapoetra___________________________________________________
Tragedi klasik memang mempunyai tempat tersendiri di hati saya, kali ini, Kisah nyata, di tahun 70an tentang sebuah desa yg diterror hantu Pocong yg "konon katanya" tengah mencari keadilan.
Katanya sampe sekarang diwaktu tertentu Pocong ini masih menampakkan diri hingga menjadi urban legend di desa ini, Mau tau gimana sejarahnya?.
Temanggung, sekira pertengahan November 1973,
Sukowati Pemudi 23 tahun, anak tunggal, Ayahnya baru saja meninggal 1 bulan yg lalu, sedang ibunya sudah lebih dulu meninggal ketika Wati umur 8 tahun, tinggalah wati sekarang bersama neneknyaDari kecil Bapak & ibu (keluarga) wati memang tinggal bersama neneknya, karena ibu wati juga anak tunggal, jadi wati pastilah cucu satu2nya, walaupun kini wati yatim piatu, tapi wati beruntung masih punya nenek, & wati juga termasuk keluarga yg ber'ada..
Menurut saksi, Wati adlh bunga di desa tersebut, selain cantik wati jg dinilai sebagai pribadi yg cerdas, Ramah, religius & santun, tahun itu wati baru saja lulus SMA, setelah lulus wati bekerja di kantor kelurahan desa tempat ia tinggal
Sepeninggal ayah & ibunya, wati beberapa kali di lamar oleh pemuda, baik dari tetangga sampai dari kota, orang kaya dan biasa..
Tapi wati selalu menolaknya padahal neneknya semakin menua saat itu, yg berharap ada yg menopang wati ketika nenek nanti tiada..
Yg orang2 tau, wati punya hubungan dengan Bondan sejak awal SMA, tapi nenek sepertinya tidak setuju, meski bondan anak orang kaya, tapi dia terkenal kasar dan urakan, dia seumuran wati, nenek sudah berulang kali mengingatkan tapi mereka berdua justru
***
Malah menjalin hubungan dengan diam2, ayah bondan pun sepertinya juga tak setuju kalo anaknya dengan wati berhubungan, "Wes Seje Botoh" kalo istilah jawanya,
jadi dulu itu kakek wati dan kakek bondan pernah menjadi lawan politik, sama2 calon lurah, kakek wati menang
****
Saat itu, tapi kakek bondan yg kalah, merasa dicurangi, dan seakan dendamnya diwariskan ke anak cucunya, itu namannya "Wes seje botoh" sudah bersebrangan lah intinya.
Seperti kebiasaan orang jawa kuno, kalo udah berucap, pantang untuk diingkari begitulah kira2,
Hubungan asmara antara bondan dan watipun semakin menjadi, seiring menuannya nenek, wati sudah mulai kekurangan, karena harus bekerja sendiri menghidupi neneknya ygMulai sakit2an, tapi..
Akhir tahun 1974, Bondan justru menikah dengan orang lain, wati sebenarnya tahu soal perjodohan bondan dengan wanita itu, tapi bondan sudah berjanji tidak akan menikah dengan wanita selain wati,
Bukan masalah itu, tapi konon katanya, "Wati tengah hamil waktu itu",
warga tak pernah melihat wati lagi sejak pernikahan bondan, wati jg tak lagi bekerja, dan beberapa bulan kemudian, di pertengahan tahun 1975
****
Wati di temukan Gantung diri di kamarnya, jasad wati baru ditemukan setelah 7 hari, karena tetangga yg sedang menjenguk neneknya..
sang tetangga yg mulai bertanya2 kenapa nenek tidak perah terlihat berjemur di teras seperti biasanya, dan wati yg tak pernah terlihat
****
Tetanggapun berbasa-basi menengok nenek wati, rumah diketuk tapi tidak ada jawaban, tapi karena dari depan rumah tercium bau busuk, dia urung, mungkin karena takut, dan kembali mengajak beberapa warga untuk masuk.
Pintunya tak terkunci, langsung saja warga masuk, dan menuju kamar nenek wati, disana beliau terbaring di ranjang, saat salah satu warga masuk, sebut saja bu "Santi" nenek Wati seperti ingin terperanjat dari ranjangnya,
Sambil menggerakkan jemarinya, nenek wati berbicara namun tak jelas,
(bu santi)
(nenek wati)
: Hmmmmmmhmmm (sambil menggerakan tangannya)
: Pripun mbah, kok mboten nate ketingal, (gimana nek kok gak pernah kelihatan)
: hmmmm hmmmm hmmm ( dengan nada yg lebih tinggi)
: Lha Wati wonten pundi to mbah? (lha wati dimana to nek?)
: (Beliau menangis bak anak kecil, sambil menunjuk2 ke arah sebelah.. Yaitu kamar wati,)
Bu santi dengan segera keluar, ternyata warga sedang mencoba membuka kamar wati
Yg terkunci, bau Busuk menyengat, setelah di dobrak, benar saja Wati gantung diri dengan kain sarung yg di kaitkan ke kayu penopang atap, jasadnya sudah menggelembung mengeluarkan cairan, perutnya seperti orang hamil +/- 6bln, dan ...-
Gegerlah satu desa waktu itu, sang Bunga desa tewas Gantung diri, Dan setelah jenazah di makamkan, barulah kejadian2 seram terjadi, desa menjadi mencekam, kebanyakan warga tak berani keluar setelah maghrib
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Horor Seram
HororCerita Horror Disini Berbagai Sumber ____________________________________ Kumpulan Cerita Horror Dan Misteri ____________________________________ Rasakan kengerian dalam membaca cerita horor