Type memutar bola matanya malas. Dia berhenti berjalan di lorong condo saat sadar sejak tadi seseorang diam-diam berjalan mengikutinya. Kedua tangan Type sudah mengepal kuat siap melayangkan tinju saat mendengar suara langkah itu semakin dekat.
Type berbalik lalu dengan cepat ia menyambar tubuh pemuda yang berjalan di belakangnya, tangan kirinya mencengkram krah kemeja pemuda itu lalu tangan yang kanan siap membunuhnya. Seperti itu Type, memiliki sikap tempramen yang sangat buruk.
"Kamu bajingan, apa yang bisa kamu dapatkan dari mengikuti ku?" Desis Type sengit.
Pemuda lain itu hanya menghela nafas kasar. Dia balas menatap tatapan sengit Type dengan tatapan yang sangat lembut.
"Apakah berjalan menuju kamar milik ku sendiri itu kamu sebut mengikuti mu?" Dia bertanya tenang.
"Omong kosong, aku tahu kamu mengikuti ku setiap hari. Dan berehentiblah berada di sekitarku. Aku benar-benar ingin membunuhmu kamu tahu?"
"Kenapa sangat membenci ku?"
"Kamu gay. Aku sangat membencimu bahkan aku sangat tidak suka berbagi udara yang sama denganmu."
"Apa yang salah dengan gay?"
Type diam sejenak seperti melamun sesaat lalu sepasang mata cerah Type berkaca-kaca, "Aku sangat membencinya. Itu saja," jawab Type dengan suara bergetar.
BUG
Type meninju dinding beton di belakang pemuda itu hinga buku-buku tangan Type berdarah.
"Aku serius, aku akan menghajar mu selama kamu terus mengikuti ku," geram Type tepat di depan wajah pemuda bernama Tharn itu.
Type sekali lagi mendorong tubuh Tharn sebelum ia berjalan pergi. Tharn hanya diam dalam kebekuan melihat Type berjalan menjauh sambil mengibaskan tangan kanannya yang mungkin terasa sakit setelah meninju dinding.
❄❄
Harusnya Tharn sudah menyerah mengejar Type, harusnya Tharn sudah mengakhiri usahanya tapi alih-alih berhenti Tharn tetap berjalan ke arah Type. Bagi Tharn berhenti tidak semudah itu. Tharn iri, kenapa Type bisa sedemikian ketus pada Tharn. Tharn pun ingin bisa membenci Type, sangat membencinya sampai Tharn bisa balas meninju Type dan melukainya. Tapi Tharn tidak pernah bisa. Salahkan hati Tharn yang terlalu lemah. Cinta yang bodoh menguasai logikanya. Tharn berharap dia tidak benar-benar jatuh cinta pada laki-laki ketus itu. Tharn berharap rasanya hanya sebatas ambisi untuk membuat Type mengalah atas apa yang sangat dibencinya.
Tapi, kalau itu benar rasa Tharn hanya sekadar ambisi lalu apa yang ia lakukan di dalam pesawat sekarang? Menatap dengan sendu kursi penumpang di depan dimana Type duduk bersisihan dengan perempuan yang memeluknya erat. Dan jika rasa Tharn hanya sebatas ambisi kenapa melihat hal di depannya saat ini sangat menyakitkan? Sangat menyakitkan sampai membuat dada Tharn sangat sesak.
Tharn mengikuti perjalanan berlibur Type dan kawan-kawannya ke Jepang. Tharn dengar perjalanan berlibur mereka untuk merayakan hari jadi Type dengan Fai. Jangan ditanya seberapa banyak Tharn akan menanggung rasa nyilu di hatinya mengingat kunjungan Type dan Fai di Jepang bisa dipastikan akan penuh dengan cinta.
Seperti hari pertama dan kedua di Jepang, Tharn melewati makan pagi seorang diri dan yang bisa ia lakukan hanya diam-diam mengikuti kemana rombongan Type pergi.
Tiba di hari ketiga dimana Tharn mengikuti Type yang mengunjungi Okurayama ski jump untuk bermain ice skating disana. Sejauh ini Tharn menikmati perjalanan seorang dirinya mengikuti Type. Namun Type dan Fai terlihat semakin romantis. Terus melihat hal itu membuat Tharn semakin terluka. Tharn mulai mencari jalan ke sudut yang lain yang bisa ia datangi tanpa harus melihat Type dan Fai yang bahagia. Tharn mulai berkeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
A day With You [Short Story]
FanfictionSuatu hari saat aku bersamamu a One Shoot story