#4

1 0 0
                                    

Marsya bosan menunggu para sahabatnya yang tidak kunjung datang padahal ia sudah sangat haus. Dengan malas Marsya ke kantin niat menyusul mereka.

"heh kampret gua nungguin lama malah pada diem disini" omel Marsya.

"tuh temen lo lagi pacaran malah minta di tungguin. Nih es lo" sahut Zahra.

"dih bukan temen gua itu" ledek Marsya. Ia duduk di bangku disebelah Ika sambil meminum esnya.

"eh besok pake baju olahraga kan ya? Ada acara apaan si emangnya tumben" tanya Tera.

"katanya mah ada acara nonton bareng gitu per kelas tentang sejarah" jawab aina.

"ko pake baju olahraga si apa urusannya?" tanya Sasa.

"heh kutil besok sebelum nonton bareng paginya ada lari pagi gitu muterin sekolah. Makanya otak lo jangan Ikmal mulu" cerocos Aina.

"dia kan emang oon naa biarin aja. Nanti si cabe rawit gua suruh pake tengtop biar si Ikmal melotot" sahut Ika.

"hahaha apanya yang mau dipelototin ka kan datar" jawab Marsya. Mendengar itu Sasa melempar keripik yang tadi dia beli ke arah Marsya dan sahabat sahabatnya yang sedang tertawa geli.

Setelah puas tertawa mereka semua masuk ke kelas. Zahra dan Marsya terkadang masih tertawa jika ingat perkataan Marsya tadi.

"udah dong jangan ngatain gua mulu ga kesian apa lo pada" ucap melas Sasa.

"hahaha iyaiya sa maaf abisan lucu hahaha" ucap Marsya.

Marsya tidak sadar sedari tadi ada yang memperhatikannya dari jauh. Seseorang itu tersenyum melihat Marsya tertawa karena menjahili sahabatnya sendiri.

•••

Pagi pagi sekali Marsya sudah sampai di sekolah karena ada acara nonton bersama per kelas dia harus membersihkan kelasnya terlebih dahulu karena hari ini jadwal piket dia.
Sekolah Marsya memang menggunakan bangku bangku seperti yang ada di kuliahan jadi ia tidak perlu mengangkat bangku bangku, ia hanya perlu menggeser semua bangku ke dinding.

Tidak lama kemudian satu persatu murid yang lain sudah datang. Setelah semuanya selesai ia memilih tidur sebentar.

"sya ko lo tidur?" heran Zahra. Marsya yang mendengar ada suara ia bangun dengan muka yang khas orang baru bangun tidur

"gua ngantuk cape abis bersihin kelas" ucap Marsya

"yang lain kemana emang? kan gamungkin yang piket cuma lo" tanya Zahra.

"gatau bodoamat gapeduli" ucap Marsya.

"woi lemes amat muka lo" sahut Sasa.

"berisik lo ah cabe ngantuk gua" omel Marsya

"baru bangun tidur dia sa kecapean abis bersihin kelas sendirian" jawab Zahra.

"ohh pantes pipinya yang gede itu ada jeplakan" ucap Sasa.

Tidak lama kemudian ada bel masuk dan ada guru memasuki kelas Marsya dan meminta semua murid untuk keluar kelas karena sebentar lagi lari pagi bersama.

Marsya yang sedang mengantuk terpaksa ikut keluar kelas dan berbaris. Seperti biasa Marsya dan para sahabatnya akan berbaris berdekatan.

"sya melek woi merem mulu udah mau jalan juga" ucap Wasna.

"hemm" ucap Marsya.

Setelah guru guru memimpin doa dan mengatur barisan, semua murid diminta untuk berlari dari baris yang paling depan. Tanpa disadari di tengah perjalanan marsya yang masih dalam mode mengantuk ia ketinggalan dari baris sahabat sahabatnya. Ia tidak mempermasalahkan itu karena ia tahu jalan dan tetap melanjutkan larinya.

"mutt ko sendirian? Sahabat lo mana?" tanya Dika

"eh kaget gua anjir. Itu dia ninggalin gua" ucap Marsya

"ko bisa? Pasti karena lo larinya lama ya?makanya punya pipi jangan gede gede jadi keberatan kan haha" sahut Dika.

"ish apasi males ah udah deh sana bikin ga mood aja" omel Marsya.

"eh eh bercanda doang elah baper bgt dah. Gua temenin yaa gua juga ditinggal sama si Ikmal" ucap Dika.

"yauda iya awas lo bikin gua kesel lgi" ancem Marsya.

"iya marmut" ucap Dika.

Mendengar ucapan Dika ia hanya memutar bola matanya malas. Iya Marmut itu panggilan dari dika buat Marsya. Katanya Dika itu kepanjangannya dari Marsya Mutiara, ada ada aja kan cowo itu.

Bitter_StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang