#2

1 1 0
                                    

     Suasana kelas hening hanya suara pulpen yang menggores dikertas. Pelajaran sedang berlangsung dan semua murid sedang sibuk menulis cacatan yang ada di papan tulis kecuali marsya.
     Ia hanya menulis sebagian cacatan saja dan selebihnya tidak dia tulis karena menurut dia menulis cacatan melelahkan dibandingkan di jelaskan. Marsya yang bosan dengan suasana kelas yang terlalu sepi menurutnya, ia berinisiatif untuk menjaili si cabe rawit.
     Marsya yang melihat Sasa sibuk menulis dia menjailinya dengan menarik satu helai rambut Sasa.

"ah sakit. Apaansi lo sya ga bisa diem banget" omel Sasa.

"dih apasi orang bukan gua" ucap Marsya dengan muka ga bersalahnya.

"Orang jelas jelas lu yg narik sya gatel kan jadinya" jawab Sasa.

"Makanya shampoan Sa jorok si lo jadi gatel gatel kan. Shampoan kalo mau lebaran doang" ledek Marsya.

"dih apaansi so tau lo tanya sono emak gua, orang gua shampoan tiap hari" bela Sasa.

"lah gua tanya nih ke lo, dari mana emak lo tau kalo lo shampoan tiap hari? Emang emak lo mandiin lo atau tiap lo mandi emak lo ngeliatin lo?" tanya Marsya.

Sasa yang mendengar pertanyaan Marsya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan hanya cengar cengir "iyaa yaa sya" jawab Sasa.

"hahaha bego dasar hahaha" tawa Marsya.

"berisik lo ah pada. Lo sya bukannya ngerjain nyatet malah gangguin kutil ayam. Ga bosen bosennya lo gangguin dia" sahut Zahra.

"eh badak enak aja lo ngatain gua kutil mentang mentang badan gua kecil" omel Sasa.

Marsya yang melihat sahabatnya saling mengejek hanya tertawa. Menurut dia itu sebuah hiburan gapeduli guru memarahinya yang penting kelas tidak sepi.

Bitter_StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang