[ 0.2 ] antara langit dan senja

95 19 3
                                    

"langit mana nja?" senja menolehkan kepalanya melihat cahaya yang sedang melahap siomay milik mentari.

"siomay gue jangan dimakan, kampret!" mentari mengambil kembali piring siomay yang berada didepan cahaya. namun cahaya menarik piringnya sehingga tidak jadi diambil mentari. mereka akhirnya berebut.

"heh jangan rebutan, pesen lagi sana tar" senja mengambil piring dari tangan cahaya dan mentari. mentari mendengus.

"gaada-"

"gue yang bayarin, udah sana" senja menaruh piring siomay mentari. wajah mentari yang masam berganti senyuman indah.

"yes! makasih senja cantik" mentari menguyel uyel pipi senja yang cukup berisi. mentari berjalan kearah tukang siomay dengan gembira, sedangkan cahaya mengerucutkan bibirnya kesal.

"jadi mentari doang?"

"lo juga boleh sana, nih uangnya sekalian sama mentari tuh" senja memberikan uang berwarna hijau kepada cahaya. cahaya tersenyum kemenangan.

"makasi kesayanganku, muah" cahaya mengecupkan bibirnya jauh. sedangkan senja hanya terkekeh pelan, sudah biasa hal ini terjadi.

hal ini juga sudah sering terjadi,

saat senja mengamati keadaan sekitar, ia melihat seseorang yang sangat ia kenali. langit. dan bulan tentunya.

langit sedang tertawa bahagia dengan bulan diujung sana. di meja paling pojok dalam kantin.

senja yang melihat langit tertawa bebas ia pun ikut tertawa. tertawa, menertawakan kebodohannya yang membuat kekasihnya sendiri tak pernah tertawa selepas itu dengannya.

"ca, kenapa tuh sahabat lo ketawa sendiri cem orgil"

"sahabat lo juga kali tar!"

"ehiya-"

senja Where stories live. Discover now