03

522 44 7
                                    

.

.

.

Matahari sudah memasuki celah demi celah di dalam apartemen Seungwoo.  Sehingga pria tampan itu terbangun dari tidur indahnya. 

Seungwoo merasakan kepala yang sangat pusing sehingga ia memijat kepala nya sendiri beberapa kali. 

Pada awalnya Ia tidak ingat apapun, dan kenapa dia bisa tertidur dengan kemeja dan celana Jeans. 

Untung saja Seungyoun tidak membuka satu pun kancing kemeja Seungwoo. 

Tapi tiba tiba Seungwoo teringat jika tadi malam dia mampir ke apart nya Seungyoun.  Lalu dia hanya ingat saat Seungyoun membuka pintu dan Dia duduk di sofa. 

"Tadi malem ngapain aja ya? Kok sampe gak inget" Ucap Seungwoo sembari mengigat kejadian tadi malam.

"Ahh udahlah" Seungwoo turun dari kasurnya dan mengambil handuk di lemari nya. 

Dia melirik sebentar Laptop miliknya yang tidak tertutup sama sekali. 

"Yahh jangan jangan abis batre laptop nya,  dipake apa coba sama gue sampe gak di tutup" Ucapnya sembari berjalan ke arah kamar mandi. 

Di sisi lain, tepatnya di tempat Seungyoun berada.  Yaitu di kamar mandi miliknya, Ia sedang menghadap cermin dan memperhatikan leher miliknya. Ada tanda merah kebiru biruan, sekitar dua tanda. 

"Mampus, kalo wooseok liat ini gue bakal dicurigain.  Mana gue ngampus lagi hari ini ahh" Ucap Seungyoun lalu membasuh wajah dan rambutnya. 

"Kalau kak Seungwoo kagak inget, ntar dia liat ini gimana dong. Tapi baguslah, mending gak inget.  Mau ditaro dimana muka gue"

Seungyoun pun melanjutkan kegiatan mandinya.

Setelah keluar, Seungyoun mencoba mencari baju yang bisa menutupi leher nya. 

Akhirnya Seungyoun menemukan sweter berwarna orange yang bisa menutupi lehernya. 

"Yaudahlah pake ini aja, walaupun ngejreng" Seungyoun pun masuk ke ruang ganti untuk memakai bajunya. 

Seungyoun membawa tas dan beberapa makalah, lalu membuka pintu setelah memasukan sandi. 

Saat Seungyoun membuka pintu, dia melihat seorang pria yang melipatkan kedua tangan nya sembari menatap Seungyoun. 

"Lah Wooseok? Kok lo disini?" Tanya Seungyoun kepada Wooseok. 

"Gak boleh emang? Lo ngapain lagi pake baju cerah banget ngalahin matahari" balas wooseok, 

"Ya gak papa juga sih" Seungyoun tersenyum, sembari terus menutupi leher nya. 

"Lo mau kemana?Gak nyuruh gue masuk?" Tanya Wooseok. 

"ngampus lah, gak liat?" Balas Seungyoun sembari memperlihatkan barang bawaan nya. 

"Dosen nya gak akan masuk, gak usah ke kampus lah"

"Serius? Yaudah yuk ngamar" Ucap Seungyoun dengan pandangan yang membuat Wooseok kesal. 

"Sekali lagi ngomong gitu, gue bikin matahari terbit dari barat" Ucap Wooseok sembari menunjuk pria ini. 

"Ayolah sambil olahraga, dah lama gue gak olahraga" Seungyoun yang menggerakan badan nya ke kanan dan ke kiri.

"Heh najis ya!! Gue gak pernah ngapa ngapain sama lo.  Ya kali gue lesbian"

Seungyoun tertawa kencang sembari memukul benda di tangan nya.  Untung dia tidak memukul wooseok, kalo sampai iya,  matahari benar benar terbit dari barat bagi Seungyoun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LMB | Seungwoo X Seungyoun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang