#2

24 0 0
                                    

"Jika pertemuan aku dan kamu adalah sebuah bencana maka aku akan menghindarinya"

#Cafe

"Cit, lo kok ngelamun sih, mikirin apaan",-Ucap Ziska khawatir

"Eh maaf zis, gue gak mikirin apa apa kok.",-Balas Citra tersenyum kaku.

"Cit, kita ini sahabat lo, kalo lo ada masalah cerita sama kita, jangan dipendem gini,",-Jelas Jelita

"Gu gue masih mikirin Ali Zis, Jel",Balas Citra sembari menunduk.

"Ternyata itu yang gangguin pikiran lo",-Ucap Ziska

"Cit, gue sama Ziska pengen yang terbaik buat lo, kita gamau ngeliat sahabat kita sedih kaya gini,mending lo lupain si Ali brengsek itu",-Ucap Jelita geram saat menyebut nama mantan Citra.

"Gue juga lagi usaha jel, tapi semakin gue lupain, seolah olah otak gue semakin inget.",-Jelas Citra mulai menangis tersedu sedu.

"Eehh Cit udah cit, ga seharusnya kita bahas mantan sialan lo itu,  lebih baik buka mata lo masih banyak cowok baik diluar sana, masih ada sahabat lo, keluarga lo yang ingin liat lo bahagia",-Ucap Ziska menenangkan

"Iya Cit,  ucapan Ziska bener, tumben lo pinter Zis",-Ucap Jelita menahan tawa.

"Ah elah gue emang pinter kali, Turunan Albert einstein kw",-Ucap Ziska kesal

Mendengar hal tsb,Citra maupun Jelita tak dapat menahan tawa.

Mereka melanjutkan obrolan mereka dengan hal hal yang menyenangkan,  agar citra bisa lupa dengan mantannya.

"Eh Udah jam segini,balik yu ntar gue diserang negara Api nih",-Ucap Jelita khawatir.

"Astaga,  negara api maksud lo apaan dah gaje",-Ucap Ziska.

"Itu maksudnya keluarga besar gue lagi pada ada di rumah, ntar gue dimarahin sama semuanya, lo tau kan teriakan mereka bisa sekomplek kedengeran",-Jelas Jelita panjang lebar

"Ahahahaha, ngakak banget dah idup lo",-Ucap Ziska

Citra hanya tersenyum mendengarkan, sesekali dia juga menahan tawa atas obrolan kedua sahabatnya tersebut.

"Yaudah yuk pulang." Ucap Citra sembari berdiri hendak meninggalkan meja di cafe

"Iya ayok.",Ucap jelita dan ziska berbarengan.





Al&CitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang