Happy reading..
Mentari mulai menampakan jati dirinya. Di sertai hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa jendela kamarku.
Meskipun matahari sudah muncul tapi hawa hari ini sangat dingin. Sehingga aku mengurungkan niat untuk meninggalkan kasur hangat ku.
Ku tenggelamkan lebih dalam tubuhku ke dalam selimut untuk menambah sensasi hangat di tubuhku. Nyaman.
Reyna Anastasya. Seorang gadis berusia 16 tahun yang begitu manis. Dia cantik dan juga ramah. Tapi menjadi judes dan galak jika bertemu dengan orang yang mengusik zona teritorial nya.
Reyna memiliki tinggi hanya 160 cm. Kecil untuk seukuran anak SMA saat ini. Badannya tidak kurus maupun gemuk sangat pas dengan postur tubuh kecilnya.
Rambutnya ikal bewarna coklat yang diikat selurus mata. Kulitnya putih. Hidungnya mancung, matanya sipit, dan memiliki lesung pipi di sebelah kanan.
"Rey.." panggil seseorang dari luar pintu kamar.
Reyna tidak menghiraukan panggilan itu karena dia tidak ingin di ganggu untuk saat ini.
Tak lama suara itu berganti dengan gedoran pintu yang dipukul dari luar secara brutal. Berkali kali dan menimbulkan bunyi yang sangat menggangu.
"Woi bangun, Lo ga sekolah?" Teriak laki laki itu dari luar.
Reyna masih tidak menghiraukan sama sekali.
"Heh ni anak di bangunin susah amat sih, mau gue tinggal Lo. Oke berangkat sendiri sana ke sekolah." Ucap laki laki itu kesal.
"Iya bang gue bangun elah ga sabaran amat sih jadi orang." Jawab Reyna dengan mata yang masih sedikit terbuka.
"Cepetan gue tunggu di bawah." Ucap laki laki itu lalu menuruni tangga.
"Iya iya" Reyna bergegas menuju kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah.
****
Reyna menuruni tangga menuju ke meja makan. Disana sudah terdapat Maya ibu Reyna yang sibuk menyiapkan makanan.
"Selamat pagi Ma." Sapa Reyna
"Selamat pagi sayang." Jawab ibu Reyna Sambil mengecup puncak kepala anaknya itu.
"Gue ga Lo ucap in?" Celetuk seseorang dari sebrang kursi.
Yoongi Bastian Pratama. Kakak super baik dan care. Orangnya dingin kek es batu. Kalau ngomong suka seenaknya dan langsung ngena di hati. Selalu bikin kesel pokoknya.
Tingginya sekitar 177 cm an lah nggak pendek kayak Reyna. Kulitnya mulus bener, pahanya juga mulus. Putih, hidungnya mancung, cakep. Suga BTS kalah pokoknya sama Abang gue.
"Selamat pagi bang." Jawab singkat Reyna yang masih kesal karena dibangunkan tadi.
"Dingin amat kek es batu." Sindir abangnya
"Kebalik ogeb! Lo yang dingin kek es batu bang bukan gue." Protes Reyna
"Eh Reyna g boleh ngomong gitu dia kan kakak kamu." Ujar Maya mama Reyna
Reyna hanya mengangguk mengerti. Memilih diam tidak mau berdebat karena hanya membuang buang tenaga.
Kakaknya? Ya tertawa lah melihat adiknya di tegur oleh mamanya.
Seorang pria berusia sekitar 50 an menuruni tangga dengan jas yang sudah terpasang rapi tak lupa tas hitam di genggaman nya.
"Ma aku sudah selesai sarapan, mau berangkat sekolah dulu." Ucap Reyna cepat ketika melihat ayahnya turun.
"Loh itu roti mu belum kamu habiskan sayang." Tanya mamanya heran
"Rey mau kemana buru buru lanjutin dulu makannya." Ucap ayahnya lembut
Tch. Munafik. Bermuka dua. -batin reyna
"Udah nggak nafsu." Ketus reyna sambil menatap sinis ke arah ayahnya.
"Bang Lo masih mau disitu atau gue tinggal." Ucap Reyna dengan nada kesal
"Kunci mobil sama gue." Jawab yoongi Dingin
Reyna menghembuskan nafas kasar. "Oke gue berangkat sendiri naik bus." Ucapnya seraya pergi meninggalkan rumah.
"Hati hati dijalan awas telat, jalanan hari ini macet Lo." Teriak yoongi dengan nada menyindir.
Reyna hanya memutar bola matanya jengah tidak peduli dengan apa yang kakaknya itu bilang.
***
Bersambung..
Yeay chap 1 udah selesai. Gimana bagus ga? Sorry kalau garing.Jangan lupa vote dan comment nya readers.
Maaf keun ke typoan saya😫
Love
Wlnagt_
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Troublemaker -kth
Fanfiction"mau ga jadi pacar gue? Gue yakin Lo bakal bahagia kalau sama gue." -Alvin Vee Jareda "No! Gue ga mau sama cowok kayak Lo. Standar gue tinggi ga selevel sama Lo." -Reyna Anastasya --- Dua hal di dunia ini yang di benci Reyna. Satu HIDUPNYA dan yan...