Keyla menyusuri kooridor sekolah barunya ini, ia sedang mencari letak ruang kepala sekolah untuk menanyakan dimana kelasnya berada.
Ia terus mencari hingga tiba-tiba pandangannya tertuju pada pria yang berjalan menuju kearahnya.
Keyla terus mengamati wajah pria tersebut, ia merasa tidak asing dan pernah melihatnya.
Saat pria tersebut berhenti dihadapan Keyla, ia tersenyum sangat manis.
"Hai, anak baru ya?" tanya pria itu.
"a-ah iya-iya" jawab Keyla gugup.
"Ada yang bisa gue bantu?oh iya sebelum itu, kenalin gue Stenly" ucap pria bernama Stenly itu.
"Hmm, gue Keyla. Gue bisa minta tolong enggak? anterin gue ke ruang kepala sekolah, soalnya dari tadi udah keliling tapi enggak dapet-dapet" ucap Keyla.
"Ruang kepala sekolah ya? ayo gue anterin ke ruang kepala sekolah" ucap Stenly dengan senyumnya.
"m-makasih" ucap Keyla gugup.
Mereka berjalan menyusuri kooridor sekolah menuju ke ruang kepala sekolah.
tok tok tok
Stenly mengetuk pintu ruang kepala sekolah yang tertutup.
"Masuk" ucap seseorang dibalik pintu tersebut.
"Permisi bu" ucap stenly sopan.
"Ah Stenly, saya kira siapa" ucap Ibu kepala sekolah tersebut.
"Iya bu, saya cuman mau mengantarkan Keyla keruangan ibu" ucap Stenly.
"Oh, sini-sini masuk dulu ngapain berdiri didepan pintu" ucap ibu kepala sekolah itu.
Mereka berdua pun masuk keruangan yang cukup besar itu.
"Nama kamu Keyla Geraldine kan?" tanya ibu kepala sekolah itu.
"I-iya bu" ucap Keyla gugup.
"Kamu enggak usah gugup begitu, ibu enggak makan orang kok. Oh iya, kelas kamu di X IPA2 ya. Nanti letaknya biar Stenly yang anterin kamu" ucap ibu kepala sekolah tersebut yang Keyla ketahui bernama Rini.
"Ah iya makasih bu, saya permisi dulu mau kekelas" ucap Keyla.
"Iya-iya, cepat masuknya jam pelajaran sudah dimulai" ucap ibu Rini.
"Iya bu" ucap Keyla dan Stenly bersamaan.
וו×
Keyla dan Stenly berjalan di kooridor menuju kelas X IPA2.
Sampailah mereka didekat kelas X IPA2
"Kalau lo butuh sesuatu, dateng aja kekelas gue di XII IPA1" ucap stenly sebelum mengetuk pintu kelas Keyla.
"Ah iya, makasih kak" ucap Keyla
Stenly tersenyum, lalu ia mengetuk pintu kelas X IPA2
"Permisi pak, saya cuman mau nganterin murid baru" ucap Stenly.
"Oh, sini masuk nak. Perkenalkan namamu" ucap guru tersebut.
"Ah iya pak" ucap Keyla.
"Gue balik kelas dulu ya" ucap Stenly dan Keyla menganggukan kepala untuk menjawabnya.
"Makasih" ucap Keyla dan diberi senyuman manis Stenly.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCEL
Teen FictionKamu itu sama seperti malam hari yang penuh kegelapan. Yang dimana aku bersedia menjadi mataharimu bila kamu ingin lepas dari kegelapan malam, dan menjadi bulan untuk menemanimu di kegelapan malam. -Hai, ini cerita pertamaku. Maaf kalau ada kesalaha...