Awal hari, keempat anak berandal itu susah dibangunin. Ustadzah aja sampe kewalahan ngebanguninnya dan akhirnya ia meminta anak didiknya untuk membangunkan keempat berandalan itu.
Seorang anak lelaki bisa disebut Sunwoo. Ia sedang mengambil air dan berjalan menuju kamar empat bujang itu dan menyiramkannya ke masing-masing orang.
"WOY ANJAY TSUNAMI GIMANA INI?!"
"INI GUE LAGI NGEDATE, NGAPA PAKE ACARA HUJAN SIH."
"BANGUN WOY! LUCINTA LUNA HAMIL!"
Lantas hal selanjutnya adalah mereka bangun dan melihat seorang lelaki dekil tertawa terbahak-bahak. Membuat keempat bujang itu kesal bukan main. Udah disiram, diketawain.
"Ganggu orang tidur aja sih anjing!" kesal Baejin menatap Sunwoo dengan tatapan tajamnya.
"Ini tuh masih malem! Ngapain bangunin orang jam segini! Kurang kerjaan banget lo!" geram Alin.
"Lo gak tau sih, tadi tuh gue mimpi indah banget anjir. Udah hampir ciuman itu gue!" ucap Renjun gregetan.
"Bacot lo semua, gue lagi enak-enak dipantai liat sunset eh malah ada tsunami. Taunya gue disiram." kesal Bomin. Sunwoo mengusap dadanya melihat tingkah bar bar keempat anak muda itu.
"Bangun, terus mandi. Ambil wudhu, kita Sholat subuh berjamaah. Sebelum waktu subuh habis." ucap Sunwoo.
"Sholat subuh?" tanya Alin bingung.
"Kenapa? Lo gak bisa Sholat?" ejek Bomin.
"Gue gak pernah Sholat dari kecil." gumam Alin membuat Sunwoo kaget.
"Nanti gue ajarin. Tenang aja, sekarang kalian mandi. Ganti baju yang sopan. Terus ke masjid ya." ucap Sunwoo lagi mengingatkan.
Keempat pemuda itu langsung turun dan mandi barengan disana. Ngga barengan juga, giliran maksudnya.
Alin bingung ketika melihat Bomin, Baejin, dan Renjun sedang mencuci bagian-bagian tubuh dengan air. Katanya sih lagi Wudhu. Tapi, Alin bingung caranya gimana.
"Kalian teh ngapain sih? Lama amat. Ustadz Cahyo udah lama nunggu tuh. Kasian." ucap Sunwoo. Mereka berempat tersentak kaget mendengarnya.
"Gue gak tau caranya Wudhu." ucap Alin. Sunwoo akhirnya dengan sabar mengajarkan Alin. Tak lupa Renjun juga ikut belajar, ia juga lupa-lupa ingat. Baejin juga sama. Kalo Bomin mah, sedikit rajin sih dirumah. Sering diajarin abahnya.
Setelah selesai, mereka langsung pergi ke Masjid dan melaksanakan Sholat berjamaah disana. Renjun sudah sangat mengantuk. Alin mempraktekan gerakan Sholat yang ada di depannya, Bacaannya ia lupakan karena ia tak tahu harus membaca apa. Bomin mah sudah bisalah Sholat mah. Nah, Baejin sama Renjun nih yang mulai ngantuk. Waktu sujud di rakaat kedua. Mereka malah gak bangun-bangun. Orang ngira, mereka sedang taubat.
"Ini kenapa mereka masih kaya gini sih?" tanya Alin bingung.
"Gue ngira mereka tidur lin." sahut Bomin.
"Emang enak tidur kaya gitu? Nyenyak banget." ucap Alin masih bingung.
"Coba deh kita bangunin Lin. Mumpung orang-orang udah pada pulang juga kan?" Guanlin mengangguk saja. Mengikuti perintah Bomin yang menyuruhnya diam.
Bomin mendorong pantat Renjun dan Baejin bersamaan. Membuat mereka tersungkur ke depan dan membuat Guanlin tertawa.
"Anjing ngakak!" ucap Guanlin yang berkata kasar langsung mendapat teguran dari Ustadz Cahyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy insyaf [00L]
Teen FictionHanya berkisahkan tentang 4 orang berandal nakal yang di bawa oleh orang tuanya ke suatu desa terpencil. semata-mata untuk mengubah hidup mereka yang begajulan. "Kalo yang ngajarinnya cantik sih, gue mau." -Muhammad Bae Ajin. "Allahuakbar, itu bidad...