Pagi ini Nayya berniat untuk tidak berhubungan dengan Keenan walaupun hanya cebatas chating, ia kesal sebab Keenan berlaku curang dalam permainan Truth or Dare mereka kemarin malam.
Sekarang semua kelas sedang free sebab guru-guru yang mengajar sedang melaksanakan rapat.
Nayya sedang duduk santai di mejanya dengan mata yang terfokus pada novel yang ada di pegangannya sambil mendengarkan lagu.
Ditempat lain, kini perasaan Keenan sedang resah karena Nayya tak kunjung membalas pesan-pesannya bahkan dari tadi ia juga tidak melihat Nayya di sekolah.
Keenan memutuskan untuk mendatangi kelas Nayya, X IPA 3. Sesampainya Keenan di tempat tujuannya, ia tak langsung mendatangi Nayya melainkan memanggil Aurel lebih dulu.
"Rel!" panggil Keenan, Aurel yang merasa terpanggil langsung menoleh ke arah pintu.
"Apaan?" ucap Aurel sambil berjalan ke arah Keenan.
"Panggilin Nayya dong, tapi jangan bilang dipanggil gue ya!" pinta Keenan.
Aurel mengikuti perintah Keenan, ia berkata kepada Nayya bahwa ada kakak kelas yang mencarinya di luar.
Siapa sih yang nyari gue? Tumben banget ada yang nyariin.
Nayya segera keluar menghampiri orang yang tadi dikatakan Aurel. Setelah melihat siapa orang yang dimaksud oleh Aurel, Nayya langsung pergi dan berniat untuk ke kantin.
Merasa ada yang mengikutinya, Nayya segera melihat ke belakang dan mendapati Keenan di sana.
"Lo ngapain sih ngikutin gue?" ucap Nayya garang.
"Siapa yang ngikutin lo?" jawab Keenan santai.
"Lo lah!" sewot Nayya.
"Dih PD banget lo, gue laper mau makan," ucap Keenan dan berhasil membuat Nayya kesal.
Nayya berjalan mendahului Keenan, Keenan yang berada di belakangnya diam-diam sedang mengulum senyumnya.
Nayya yang sedang duduk menunggu pesanannya dibuat kesal karena Keenan terus-menerus mengganggunya dengan ucapan-ucapan menjengkelkannya.
"Nayya, kemarin gue liat si Agus merhatiin lo pas lo lagi main basket, anjir," ucap Keenan dengan muka serius.
"Ya terus?" tanya Nayya acuh tak acuh.
"Kok biasa aja? Lo emang pacaran ya sama dia?" tanya Keenan heran.
"Iya," jawab Nayya malas, pasalnya ia sudah bosan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan bodoh seperti itu.
"Serius lo?"
"Ya nggaklah, gue aja nggak kenal sama dia," jawab Nayya sewot.
"Ya biasa aja dong, dek," balas Keenan.
Dek? Monkey lah.
"Lo pikir gue adik lo?"
"Gue rencananya manggil istri gue nanti 'adek'," ucap Keenan dan membuat Nayya bingung.
"Gak ada hubungannya Kak Keen,"
"Doain aja panggilan 'dek' tadi awet sampe nikah, tapi nanti kalau punya anak nggak manggil dek lagi 'mama' aja," jelas Keenan dan hanya ditatap dengan wajah herannya Nayya.
"Apa sih? Kok gue gak ngerti ya?"
"Lupain," ucap Keenan.
Keenan terus mengganggu Nayya dengan kata-kata absurd-nya walaupun di mulutnya penuh dengan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENNA
Teen FictionNayya Pasha Callista, gadis yang bermimpi untuk menjadi mimpi dan semangat orang lain. Keenan Alvaro Fatian, laki-laki yang dianggap tidak jelas oleh seorang wanita yang menjadi impiannya. ••• "Gue suka sama lo." "Hehehe, lucu."