5

1.2K 83 0
                                    

~~~~

Langkah taehyung maupun jimin berlari di setiap lorongan rumah sakit,  setelah mendapatkan lokasi dari sang penolong,  jimin bergegas menuju  ke rumah sakit Yang menanganin seokjin.

Jimin melihat seorang warga sedang duduk sendirian di ruang tunggu,  sudah di pastikan orang itu Yang mengangkat telpon nya tadi,  sudah terlihat jelas dari pakaian nya terdapat bercak darah sebagian dari baju nya nampak lesuh.

Keduanya mendekat ke arah orang itu.

"Bagaimana?  Bagaimana dengan keadaan jin hyung?! "Desak taehyung Yang sudah berada di hadapan orang ini menerobos pertanyaan mengenai keadaan seokjin.

Jimin mengelus punggung sepupu nya pelan.

"Tenanglah.. " ucap jimin menenangkan taehyung 

"Sebelum nya, saya ingin mengembalikan semua barang barang korban. " orang yang menolong seokjin memberikan semua barang barang Yang sempat seokjin bawa, seperti dompet,  ponsel,  bahkan kunci mobil.

Taehyung tidak mengadah pemberian orang itu, tatapan nya masih menatap orang tersebut dengan pandangan sulit di jelaskan.

Tidak ambil pusing jimin Yang menerima semua barang barang seokjin 

"Cepat katakan!  " cela taehyung tidak sabaran.

"Sepertinya dokter Yang menanganin korban akan keluar sebentar lagi,   sebelum aku membawa kaka mu, keadaan nya benar benar sangat parah,  ah, aku sulit untuk menjelaskan nya, jika di simpulkan keadaan hyung mu, berada di dalam mobil saat itu mobil dirinya menabrak mobil besar. " ucap orang itu menjelaskan kejadian Yang menimpa seokjin.

Tubuh taehyung ambruk ke bawah,  air mata nya tidak bisa di bendung lagi.

Jimin Yang melihat taehyung seperti itu mendekap tubuh taehyung dengan bisikan penenang.

"HYUNGGGGGG" taehyung menangis meraung.

Tidak di sangka dia benar benar sangat takut kehilangan seokjin,  cukup orang tua nya saja Yang meninggal kan mereka.  Tidak dengan seokjin, tidak! " pikir taehyung.

Jimin mengelus bahu taehyung lembut.

"Berdoa lah yang terbaik untuk jin hyung.. "

Taehyung tidak menganggapi ucapan jimin,  dia hanya menangis di pelukan jimin pandangan si bungsu Kim terarah di pintu operasi.

Merasa canggung,  orang yang menolong seokjin ijin pamit undur diri.

"Sebaik nya saya harus pergi,  istri saya di rumah pasti khawtir. "

Jimin mendongak,  pria bertubuh pendek itu tersenyum manis Dan mengucapkan terima kasih karna sudah menolong.

"Terima kasih sudah menolong kakak kami,  perkataan mu benar seperti nya kau harus kembali Dan mengganti pakaian mu dengan layak,  maafkan aku sudah merepotkan mu tuan. " ucap jimin tulus.

"Ah sama sama,  saya permisi,  semoga hyung kalian baik baik saja.  "

" terima kasih. "

I HATE YOU. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang