3

1.1K 76 1
                                    

Seorang wanita paruh baya Yang masih terlihat cantik memandang putra sulung penuh dengan kasih sayang, tatapan sang ibu terlihat sendu menahan air mata Yang siap kapan saja akan keluar.

"Eoma.  Kenapa menangis" ucapan polos Yang di lontarkan remaja tampan Yang begitu menggemaskan.

Wanita ini menggeleng dengan senyuman manis.

"Seokjin berjanji lah dengan eoma. " wanita paruh baya itu mengelus surai sang putra lembut.

Seokjin Yang memang nya tidak mengerti hanya mengangguk saja.

" kau akan mempunyai adik" lanjut ucapan sang ibu.

Seokjin memandang ibunya senang, mata bulat nya berbinar, sepertinya dia sangat menantikan seorang adik. Lihat saja, wajah nya begitu bahagia.

"Jinjja?!  Wah aku pasti akan menantikan nya.. " ucapan nya begitu sangat antusias.

Seokjin masih bersetatus siswa pelajar, dia masih smp.

"Kau tidak perlu menunggu nya sayang.  Dia akan datang kemari bersama appa mu"  jawab taeyeon wanita paruh baya Yang masih terlihat fres.

"Apa maksud mu eoma.  Aku tidak paham. "

Tayeon menunduk sekilas.

"Dia adik mu,  kau Dan dia berbeda rahim.  Hanya saja kalian satu darah"

"Maksud mu.  App-" seokjin tidak berani melanjutkan ucapan dia.

Tayeon menangis wanita berumur ini mengangguk lemah.

"Tidak eoma.  Aku tidak akan menganggap dia sebagai adik ku jika itu bukan dari rahim mu! "  seokjin memandang ibunya tajam.

"Kau sudah berjanji seokjin. " ucap sang ibu lemah.

..

Seokjin menuruni anak tangga, langkahnya terhenti Yang mendapati ayah nya kembali.

"Appa"

Seokjin mempercepat langkah nya menuju ke arah tuan Kim.

Ayah seokjin terkekeh gemas melihat sang putra Yang terlihat kesenangan.

"Kemarilah..  Appa merindukan mu. " tuan Kim memeluk putra sulung nya.

Tayeon Yang kebetulan keluar dari kamar menuju kebawah.

Tayeon tersenyum tipis melihat putra nya Yang terlihat senang dengan kedatangan sang suami.

Seokjin melepas pelukan mereka.

"Appa membawa kan mu sesuatu. " ucap tuan Kim.

Dahi seokjin berhenyit heran.

"Kemarilah nak. " perintah tuan Kim.

Di lihat,  ada anak kecil memasuki rumah nya, tidak lupa juga dia menggandeng lengan perempuan paruh bayah.

I HATE YOU. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang